kievskiy.org

Memprihatinkan, Ruang Kelas SD 3 Cigorowong Kabupaten Tasikmalaya Rusak Tertimpa Pohon dan Ditopang Bambu

SEORANG guru memandangi potongan bambu-bambu yang menyangga ruang kelas SD Negeri 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 4 Februari 2020. Kondisi bangunan SD tersebut memprihatinkan karena rusak tertimpa pohon tumbang dan lapuk sehingga ditopang bambu.*
SEORANG guru memandangi potongan bambu-bambu yang menyangga ruang kelas SD Negeri 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 4 Februari 2020. Kondisi bangunan SD tersebut memprihatinkan karena rusak tertimpa pohon tumbang dan lapuk sehingga ditopang bambu.* /BAMBANG ARIFIANTO/PR

PIKIRAN RAKYAT – Kondisi mengenaskan dialami Sekolah Dasar Negeri 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, RT 01 RW 03, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

Dua ruang kelas SD tersebut rusak tertimpa pohon tumbang dan dua kelas lainnya ditopang bambu karena bangunan yang telah lapuk.

Rohyana, guru kelas V1 SD Negeri 3 Cigorowong mengungkapkan, kejadian tumbangnya pohon yang menimpa kelas I dan II tersebut terjadi pada Senin, 3 Februari 2020, pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Tak Ada Riwayat Pergi ke Tiongkok, Pria Malaysia Terjangkit Virus Corona Usai Pulang dari Singapura

Pohon Albasia yang tumbuh di belakang sekola ambruk dan menimpa atap dua kelas itu setelah diguyur hujan dan diterjang angin saat itu.

Akibatnya, kedua kelas rusak dengan kondisi genting pecah-pecah dan plafon atau langit-langit yang berlubang. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Alhamdulilla (siswa) sudah pulang," kata Rohyana saat ditemui Pikiran-Rakyat.com di sekolahnya, Selasa, 4 Februari 2020 siang. 

 Baca Juga: Persib Dapat Undangan Laga Persahabatan di Solo, Robert Alberts Sebut Akan Ada Uji Coba Lainnya

Namun, kerusakan dua ruang kelas mengganggu kegiatan belajar mengajar guru dan murid.

Lantaran sekolah hanya memiliki enam ruang kelas atau jumlahnya terbatas, siswa kelas 1 dan 2 tetap belajar dengan keadaan bangunan yang rusak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat