kievskiy.org

Forum Orangtua Siswa: Jalur Zonasi Mengacu Pada Jarak, Jangan Wilayah

ILUSTRASI siswa SMP.*/REUTERS
ILUSTRASI siswa SMP.*/REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Forum Orangtua Siswa (Fortusis) Kota Bandung mendorong agar penerimaan siswa melalui jalur zonasi tahun ini murni mengacu pada jarak rumah ke sekolah. Dibuktikan dengan teknologi informasi dan komunikasi, seperti google maps. Penilaian zonasi jangan mengacu pada kewilayahan yang diterjemahkan menjadi batas kecamatan tertentu.

Siswa di Kecamatan Cinambo, misalnya, akan terkendala dalam menghadapi PPDB jalur zonasi, apabila rujukannya pada batas kecamatan. Pasalnya, di Cinambo tidak tersedia Sekolah Menengah Pertama.

"Pendekatan untuk jalur zonasi seharusnya jarak rumah ke sekolah. Bahasa kewilayahan harusnya dihapus," ujar Ketua Fortusis Kota Bandung Dwi Subawanto kepada Pikiran-Rakyat.com, Kamis 23 April 2020.

Baca Juga: Gegara COVID-19 'A' Nekat Mencuri dan Bacok Satu Keluarga, Kini Terancam 12 Tahun Penjara

Dia juga meminta Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk memberikan sosialisasi tentang penghitungan jarak rumah ke sekolah dengan Google Maps. Masih banyak orangtua yang tidak mengerti penentuan jarak melalui teknologi tersebut. Akibatnya, orangtua kerap kecewa ketika mengetahui anaknya tidak lolos di sekolah tertentu karena kendala jarak.

Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Bandung Irianto setuju dengan adanya pengurangan kuota jalur zonasi pada PPDB 2020. Menurut dia, jalur zonasi baru bisa diaplikasikan dengan baik, apabila penyebaran sekolah sudah merata dan mutu sekolah sudah sama. Sementara di Indonesia, termasuk Kota Bandung, penyebaran sekolah belum merata. Mutu sekolah pun belum sama.

Baca Juga: Guru Ngaji dan Lansia Dapat Bantuan Paket Sembako dari Baznas Kabupaten Bandung

"Langkah untuk mengurangi zonasi sudah tepat, jangan sampai anak pintar terpinggirkan karena di dekat rumahnya tidak banyak pilihan sekolah," ucap Irianto.

Meski demikian, Irianto berharap PPDB jalur zonasi lebih diawasi agar tidak ada kecurangan terkait titik lokasi rumah calon siswa. Mengingat, seluruh proses PPDB 2020 direncanakan dilaksanakan secara daring.

Baca Juga: Hari Kedua PSBB, Jelang Ramadhan Pasar Tradisional Dipadati Pengunjung

"Bisa saja titik lokasi rumah digeser tiga sampai empat rumah agar lebih dekat dengan sekolah. Maka perlu kejujuran dan kehati-hatian panitia PPDB," kata Irianto.

Selain itu, dia juga mengusulkan agar pendaftaran siswa dari jalur prestasi dilakukan oleh sekolah. Dengan catatan, sekolah juga yang menentukan kuota siswa yang akan didaftarkan melalui jalur prestasi. Misalnya siswa dari ranking 1 sampai 10 yang didaftarkan lewat jalur prestasi. Dengan begitu, bisa terjamin bahwa siswa yang mendaftar lewat jalur prestasi benar-benar siswa berprestasi. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat