kievskiy.org

Terima Banyak Titipan dan Laporan Kecurangan PPDB Jateng, Ganjar Pranowo Ungkap Kekesalan

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku banyak mendapatkan titipan masuk sekolah negeri dari masyarakat, dalam PPDB Jateng 2020.*
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku banyak mendapatkan titipan masuk sekolah negeri dari masyarakat, dalam PPDB Jateng 2020.* /DOK. Humas Prov Jateng

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ungkapkan kekesalan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jateng 2020 yang digelar secara daring atau online.

Pada hari kedua, Kamis, 18 Juni 2020 ini, ia menerima banyak laporan tindakan kecurangan, dengan  manipulasi kartu keluarga (KK).

Belum lagi, tidak sedikit masyarakat yang menitip agar anaknya diterima di sekolah negeri melalui dirinya, dalam PPDB Jateng.

Baca Juga: Tak Sembarang Bikin Podcast, Zalnando Selipkan Pesan dan Motivasi

"Sekarang ini banyak yang titip ke saya, banyak sekali alasane, tetek-bengek jadi satu. Alasan ini, alasan itu. Intinya pokoke piye carane masuk," kata Ganjar di kompleks kantor Gubernur Jateng, di Kota Semarang, Kamis, 18 Juni 2020.

Menurut Ganjar PPDB dengan sistem online salah satu tujuannya adalah untuk memberantas praktik kolusi.

Namun kenyataan tetap saja muncul upaya jalan pintas dengan praktik tidak terpuji itu.

Baca Juga: Sebut Komunikasi PLN dengan Pelanggan Buruk, DPR: Ribut Baru Ditangani

"Jadi PPDB online sebenarnya kita sedang mengedukasi. Nggak usah kolusi! Ikuti saja aturan! Anak-anak hendaknya diajarkan perilaku integritas serta jujur dalam mengikuti proses pendaftaran sekolah," tutur Ganjar.

Apa yang disampaikan Ganjar ini muncul setelah adanya warga yang bertindak kurang bijak saat menyertakan berkas PPDB online.

Seperti halnya, kartu keluarga (KK) yang tidak sesuai atau masalah KK lain yang banyak ditanyakan masyarakat.

Baca Juga: Jawab Rasa Penasaran Netizen, Triawan Munaf Ungkap Fakta Pernah Tampil di Sinetron Si Doel

Jika nanti harus ada kebijakan, kata Ganjar, biarlah itu menjadi keputusan terakhir yang diambil. 

"Yang penting ajari anak-anak jujur, berikan mereka data yang benar, dan ajari berintegritas. Karena kalau masuknya saja dengan cara tidak benar, ya enggak baik," ucapnya.

"Ketentuannya KK satu tahun, maka satu tahun silakan diurus. Dan ternyata banyak orang yang kurang sekian bulan atau tidak satu tahun, dikhawatirkan ini modus mendekati sekolah," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat