kievskiy.org

Sejarah Pena dari Waktu ke Waktu, Alat Tulis yang Terus Berkembang

Ilustrasi pena.
Ilustrasi pena. /Pixabay/duongtoan

PIKIRAN RAKYAT - Alat tulis berkembang sepanjang waktu dan melalui peradaban. Zaman batu, zaman besi, Kekaisaran Mesir, Romawi, dan Persia semuanya memiliki sarana untuk meninggalkan tulisan dan gambar yang terdokumentasi.

Tulisan pada masa lampau tidak menggunakan pena. Orang zaman dulu menggunakan instrumen apa pun yang dapat dicelupkan ke dalam cairan dan dioleskan ke permukaan lain untuk dikeringkan dan meninggalkan bekas, gambar, atau kata-kata.

Dari sinilah akan terjadinya cikal bakal pena, tapi bukan pena. Pigmen dan cat yang digunakan oleh peradaban kuno memberikan dasar untuk tinta seperti yang kita kenal sekarang.

Dapat dikatakan bahwa Buluh Mesir adalah pena, bahwa Stylus Romawi adalah pena, dan Bulu Persia adalah pena. Ini semua benar jika menganggap pena sebagai alat yang digunakan untuk mentransfer pigmen ke permukaan untuk berkomunikasi melalui gambar atau kata-kata.

Baca Juga: Profil Chairil Anwar, Si Binatang Jalang yang Mampus Dikoyak-koyak Sepi

Sejarah peradaban ditulis dengan memanfaatkan pewarna, pigmen dan arang dan menerapkannya pada dinding, tembikar, tablet batu, dan lilin.

Tinta dan cara menggunakannya untuk meninggalkan bekas yang tak terhapuskan dapat dilihat di setiap periode sejarah manusia. Di reruntuhan Pompeii, ditemukan tulang rusuk tembaga yang merupakan semacam alat tulis.

Pena dari Masa ke Masa

Selama berabad-abad alat tulis telah berevolusi menjadi pena seperti yang saat ini dikenal. Definisi pena saat ini adalah alat untuk menulis atau menggambar dengan tinta, biasanya terdiri dari ujung logam atau bola, atau ujung nilon, yang dipasang pada dudukan logam atau plastik.

Jika mempertimbangkan definisi yang ketat dari kata pena, maka harus mempertimbangkan model Mesir yang digunakan oleh Fatimiyah Arab dari tahun 953-975 sebagai dasar untuk pena kustom saat ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat