kievskiy.org

Terbatasnya Kemampuan Calistung Sebagian Siswa di Daerah 3T

Ilustrasi belajar.
Ilustrasi belajar. Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Mahasiswa yang mengajar di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) kerap menemukan cerita tentang sisi lain kondisi pendidikan di Tanah Air. Salah satunya dialami oleh tim dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang menemukan siswa sekolah dasar kelas 4 yang belum mahir baca, tulis dan hitung (calistung).

Dosen Pembimbing Lapangan Kampus Mengajar dari UMB, Rossa Ayuni menyebutkan temuan mengenai terbatasnya kemampuan calistung di daerah 3T dari mahasiswanya yang mengikuti program Kampus Mengajar Kemendikbudristek. Ia mengatakan, mahasiswa yang berada di bawah bimbingannya ditempatkan di sekolah-sekolah yang tergolong 3T.

“Banyak sekali pengalaman mahasiswa dalam hal literasi dan numerasi ini. Salah satunya ternyata banyak kita temukan di lapangan yang sudah sekolah kelas 4 atau 5 SD, tetapi banyak siswa yang belum bisa membaca, belum bisa berhitung,” ujarnya pada Selasa, 29 November 2022.

Baca Juga: Polisi Kembali Berlakukan Tilang Manual, 2 Pelanggaran Jadi Incaran Petugas

Menurutnya, siswa kelas 4 atau 5 SD biasanya sudah pandai calistung. Tapi, mahasiswanya yang mengikuti Kampus Mengajar justru kerap menemukan sebaliknya. Akhirnya, para mahasiswa tersebut mengajari para siswa SD yang belum pandai calistung itu dengan merancang permainan, sampai menyempatkan datang ke rumah siswa untuk belajar calistung tambahan.

Menurutnya, secara tidak langsung mahasiswa yang mengajar itu dituntut untuk menyelesaikan persoalan yang ditemukan.

“Para mahasiswa ini juga kerap bertanggungjawab terhadap hal-hal yang ditemukan di sekolah tempat mereka mengajar,” tuturnya.

Rosa menyebutkan, temuan dari mahasiswanya tentang terbatasnya kemampuan calistung beberapa siswa SD itu berasal dari wilayah Kecamatan Merigi Saktu, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Baca Juga: Sakit Hati Diminta Jadi ‘Tulang Punggung’, Seorang Anak di Magelang Racun Keluarga hingga Tewas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat