PIKIRAN RAKYAT - Oracle Corp telah mengadakan pembicaraan awal dengan pemilik TikTok, ByteDance, dan secara serius mempertimbangkan untuk membeli operasi aplikasi video pendek itu di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru, seperti dilaporkan surat kabar Financial Times.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Oracle bekerja dengan beberapa investor AS yang sudah memiliki saham di ByteDance, termasuk General Atlantic dan Sequoia Capital.
ByteDance dan TikTok tidak memberikan komentar atas laporan tersebut, sementara Oracle menolak memberikan komentar.
Baca Juga: Perbasi Jabar Segera Terbitkan SK Caretaker Pengcab Perbasi Kota Bandung
Sebelumnya dilaporkan bahwa Twitter juga berminat untuk akuisisi TikTok, tapi Microsoft masih menjadi favorit untuk mencapai kesepakatan tersebut.
Financial Times melaporkan pada Senin, 17 Agustus 2020 bahwa Microsoft juga secara serius mempertimbangkan tawaran untuk mengambil alih operasi global TikTok di luar negara-negara yang diuraikan sebelumnya pada awal bulan Agustus.
Microsoft tertarik untuk membeli TikTok di Eropa dan India. Baru-baru ini TikTok dilarang oleh pemerintah India setelah ketegangan di perbatasan dengan Tiongkok.
Baca Juga: Persib Latihan Pakai Ikat Merah Putih di Kepala, 'Merdeka saat Ini Bebas dari Virus'
Namun, ByteDance menentang gagasan menjual aset apa pun selain yang ada di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.