PIKIRAN RAKYAT - Baru 3 bulan menjabat, CEO TikTok Kevin Mayer mengundurkan diri setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah untuk melarang aplikasi video pendek tersebut.
"Kami menghargai dinamika politik dalam beberapa bulan terakhir telah secara signifikan mengubah ruang lingkup peran Kevin ke depan, dan sepenuhnya menghormati keputusannya," kata juru bicara TikTok, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Verge.
Mayer mengumumkan kepergiannya melalui email internal yang dilihat oleh Financial Times. Manajer umum TikTok Vanessa Pappas akan mengambil alih posisi itu untuk sementara.
Baca Juga: Terlibat Kasus Pencabulan Tiga Anak di Bawah Umur, Kepala BMKG Alor dan Satu Stafnya Jadi Tersangka
Mayer yang merupakan warga negara Amerika itu mengatakan kepergiannya karena lingkungan politik yang berubah di AS.
"Dalam beberapa pekan terakhir, karena lingkungan politik berubah secara tajam, saya telah melakukan refleksi yang signifikan tentang apa yang diperlukan oleh perubahan struktural perusahaan, dan apa artinya bagi peran global yang saya daftarkan," kata Mayer dalam suratnya.
“Dengan latar belakang ini,dengan berat hati saya ingin memberitahu Anda semua bahwa saya telah memutuskan untuk meninggalkan perusahaan,” tambahnya.
Baca Juga: Rivaldo Yakin Lionel Messi Bisa Bersinar di Manchester City
Selama beberapa minggu terakhir, TikTok menghadapi tekanan besar dari pemerintahan Trump yang menuntut agar perusahaan Amerika membeli bisnis TikTok di AS. Jika tidak dijual perusahaan asal Tiongkok itu akan dilarang.