kievskiy.org

Sungai Kampung Singapura Bandung Barat Tercemar Limbah Pabrik Aci ‘Sampeu’, Ikan Jadi Sulit Hidup

Warga memandangi sungai yang mengental karena tercemari limbah pabrik pengolahan singkong di Kampung Singapura, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 26 Agustus 2021. Pencemaran tersebut membuat sungai berbau tak sedap dan ikan sulit hidup.
Warga memandangi sungai yang mengental karena tercemari limbah pabrik pengolahan singkong di Kampung Singapura, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 26 Agustus 2021. Pencemaran tersebut membuat sungai berbau tak sedap dan ikan sulit hidup. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Limbah dari pabrik pengolahan aci sampeu atau singkong mencemari sungai di Kampung Singapura, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Selain berbau tak sedap, ikan pun sulit hidup di sungai tersebut.

Pantauan Pikiran Rakyat pada Kamis 26 Agustus 2021, sungai kecil yang berada di tepi sawah kampung tersebut tampak berwarna putih dan mengental lantaran tercampur limbah. Sungai seperti mengental lantaran permukaannya tertutupi kerak-kerak hasil limbah pengolahan singkong yang dikenal warga dengan nama elod. 

Pencemaran elod begitu kentara terutama di bagian sungai yang dibendung guna mengairi sawah. Nurodin (81) seorang warga menuturkan, terdapat sekitar tiga pabrik yang limbahnya dibuang ke sungai.

Praktik pembuangan limbah tersebut sudah terjadi sejak lama. Namun, limbah kala itu belum terlalu mencemari sungai karena yang dibuangnya masih sedikit. Kini, volume limbah yang digelontorkan ke sungai semakin banyak seiring jumlah produksi yang bertambah. 

Baca Juga: Polda Metro Jaya Kerahkan 341 Personel Amankan Laga Perdana Kompetisi Liga 1 di Jakarta

"Arageung  atuh bangsa sapuluh ton nu ngagiling teh sadinten sawengi (Produksi singkong yang digiling bisa mencapai 10 ton dalam sehari semalam)," kata Nurodin saat ditemui di kediamannya anaknya di Kampung Singapura, Kamis sore. 

Aci sampeu hasil produksi pabrik-pabrik itu kemudian dijual untuk bahan baku makanan seperti kerupuk.

Pasokan air sejumlah sawah warga pun mengandalkan sungai yang tercemar limbah itu. Meski demikian,sepengetahuan Nurodin, belum ada dampak negatif atas padi yang ditanam di sawah dengan dialiri air dari sungai bercampur limbah itu. 

Baca Juga: Mantan Pemain Persib Bandung Akan Pimpin Drawing Liga Champions Malam Ini

Namun, kondisi sungailah yang kena imbas buruk pencemaran tersebut. Ikan, menurutnya, sudah tak bisa hidup di sungai yang tercemar itu. Ikan yang hidup di sungai mabuk dan mati karena buruknya kondisi air. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat