/photo/2020/02/23/3512104125.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pembangunan jalur Kereta Cepat Indonesia-Cina mencapai 44 persen. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan agar proyek tersebut bisa diselesaikan sesuai target pada Desember 2021 mendatang.
"Kita tetap concern menyelesaikan ini. 2021 akhir itu sudah beroperasi. Jadi saya tadi berbicara kepada teman-teman KCIC, tak masalah," kata Budi seusai meninjau pekerjaan di terowongan kereta cepat Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, Minggu 23 Februari 2020.
Ia menilai pekerjaan secara umum tidak terkendala oleh faktor apapun. Termasuk, faktor cuaca buruk yang belakangan ini memang terjadi di sepanjang jalur proyek KCIC seperti di wilayah Purwakarta.
Baca Juga: Hadiri Kenduri Kebangsaan, Presiden Jokowi: Mari Bersama Hadapi Tantangan Bangsa
Menurutnya, pihak KCIC juga telah memperhitungkan resiko gangguan dalam proses pembangunannya. Budi mengakui mereka juga ikut memperhitungkan potensi cuaca buruk di lapangan.
"KCIC sudah memasukkan faktor cuaca ke dalam time table. Katakanlah bulan ini (proses pekerjaan) kecepatannya sekian. Dan mereka cenderung kerja di tempat tertentu (di dalam terowongan). Jadi cuaca praktis tak ada yang ekstrim jadi tetap bisa jalan," tutur Budi.
Selain itu, faktor penyebaran virus Corona juga diklaim tidak mengganggu tenaga kerja asal Tiongkok. Budi mengakui wabah penyakit tersebut mengurangi jumlah tenaga kerja asing yang dipekerjakan dalam proyek KCIC.
Baca Juga: Kiper Everton Sering Dapat Kritikan, Carlo Ancelotti Yakin Bisa Patahkan Semua Komentar Negatif
"Ada beberapa (kekurangan) yang tidak signifikan, bisa kami selesaikan dengan mengkoordinasikan substitusi dari tenaga lokal," kata Budi. Yang terpenting menurutnya ialah proyek tersebut bisa terus dikerjakan.