kievskiy.org

Wajib Vaksin Booster bagi Wisatawan Dinilai Berlebihan, Pariwisata Bisa Terdampak

Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/Geralt

PIKIRAN RAKYAT - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kabupaten Bandung Barat menilai kebijakan pemerintah yang kembali akan mene­rapkan aturan wajib vaksin booster, terlalu berlebihan. Selain itu, kebijakan ini juga akan berdampak buruk pada sektor pariwisata.

"Pasti ber­dampak terha­dap wisatawan luar daerah yang liburan seperti ke Lembang atau Kota Bandung," kata Wakil Ketua Perhimpunan Ho­tel dan Res­toran Indonesia (PHRI) Bandung Barat, Eko Suprianto, Minggu, 10 Juli ­2022.

Dikatakan Eko, sektor pa­riwisata sudah berangsur pu­lih dengan peningkatan kunjungan wisatawan dengan carrying capacity tempat wisata yang diperbolehkan 100%. Namun, kebijakan booster memungkin­kan kunjungan akan menurun.

Eko menyebutkan, wisatawan yang biasa melakukan perjalanan antardaerah tentunya akan berpikir ulang ketika belum booster.

Baca Juga: Doa Sapu Jagat, Doa yang Diperbanyak di Hari Tasyrik

"Ada kekha­watiran ketika sudah memesan tiket perja­lanan atau booking tempat untuk ber­libur, mereka harus mengeluarkan biaya lagi untuk booster," katanya.

Menyulitkan

Lebih lanjut, Eko menye­but­kan, kebijakan itu akan me­nyulitkan wisatawan. Con­tohnya ketika melaku­kan perjalanan darat, udara, dan laut yang menggunakan fasi­litas moda transportasi umum.

Biasanya ketika me­mesan tiket akan ter­koneksi dengan nomor KTP. Ketika belum boos­ter, keberangkatannya bakal terkendala.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 36 Dibuka, Simak Besaran Bantuan, Intensif, dan Link Pendaftaran!

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat