kievskiy.org

Imbas Terungkapnya Kasus Daging Celeng di KBB, Pedagang di Cimahi Menjerit Omset Penjualan Menurun

Pedagang daging sapi di Cimahi.*
Pedagang daging sapi di Cimahi.* /Pikiran-Rakyat.com/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Pengungkapan kasus penjualan daging sapi yang dioplos dengan daging babi hutan atau celeng dari Padalarang Kabupaten Bandung Barat berdampak terhadap penjualan daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi. Sebagian pedagang mengaku mengalami penurunan omset dibanding hari-hari biasanya.

Pedagang daging sapi di Pasar Atas Barokah Cimahi, Hidayat (49) warga Kampung Bongkok Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat mengatakan, semula dirinya bingung saat penjualan daging sapi menurun sejak Rabu 1 Juli 2020.

"Iya, penjualan tiba-tiba menjadi sepi. Setelah dapat informasi ternyata karena adanya berita di media soal penjualan daging sapi yang dioplos dengan daging celeng yang diungkap oleh Polres Cimahi," ujarnya.

Baca Juga: Kadis Kelautan dan Perikanan Jabar Tutup Usia karena Covid-19, Gugus Tugas Lakukan Tracing Internal

Menurut Hidayat, masyarakat merasa takut dan ragu membeli daging sapi khawatir dioplos dengan daging celeng. Otomatis hal itu berimbas omset penjualan berkurang.

"Ya menurun lah, biasanya saya jualan sampai 1 kwintal sehari, sekarang 50 kilogram juga susah. Alhamdulillah rezeki tetap ada aja, cuman penurunan ya dampaknya lumayan," ungkapnya.

Hidayat mengaku heran dengan perbuatan oknum tersebut yang sangat merugikan masyarakat, khusunya umat Islam karena hukumnya haram mengkonsumsi daging babi.

Baca Juga: Sederet Perlakuan Istimewa Bagi Warga Jawa Barat Jika ke Pangandaran, Diskon hingga Bebas Rapid Test

"Perbuatan tersangka itu merugikan pembeli umat muslim yang ditipunya. Selain itu, juga menjatuhkan reputasi para pedagang daging sapi karena kami jualan daging sapi halal tanpa dicampur daging apapun. Syariat juga kami penuhi saat disembelih, gara-gara perbuatan seperti itu bisa berdampak omset penjualan menurun dan pedagang mengalami kerugian," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat