PIKIRAN RAKYAT – Perkara suap pengadaan CCTV dan ISP dalam program Bandung Smart City tahun anggaran 2022-2023 mengungkap sejumlah fakta baru. Dalam persidangan suap dengan terdakwa Yana Mulyana, tiga saksi yang dihadirkan di Pengadilan Tipikor Bandung membongkar beberapa pihak yang ikut kecipratan uang hasil proyek-proyek yang ada di Dishub Kota Bandung.
Ketiga saksi tersebut adalah Eks Kadishub Kota Bandung, Ricky Gustiadi, Kasubag Program Dishub Kota Bandung Roni Achmad Kurnia, dan Plh. Sekretaris Dishub Kota Bandung Asep Kurnia.
Ketiganya menjadi saksi untuk tiga terdakwa penyuap Yana Mulyana, yakni Direktur PT Citra Jelajah Informatika (Cifo) Sony Setiadi, Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Benny, dan Manajer PT SMA Andreas Guntoro.
Saat persidangan, Asep Kurnia menyebut proyek yang digarap oleh PT Cifo untuk Pemkot Bandung sudah berjalan sejak tahun 2018. Saat itu, kata dia, sudah ada fee pekerjaan yang dialirkan PT Cifo ke Kepala Dishub Kota Bandung pada saat itu.
Baca Juga: Ratusan Sopir dan Buruh dari Jawa Barat Deklarasikan Anies untuk Presiden 2024
Selain itu, Asep menyebut fee itu juga mengalir ke aparat penegak hukum yakni Polda Jabar, Polrestabes Bandung, hingga Kejaksaan Negeri Kota Bandung. Kemudian, Asep mengungkapkan, Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna juga sempat ada fee yang dialirkan sebesar Rp30 juta.
Menurut dia, pada awalnya Ema Sumarna meminta fee sebesar Rp70 juta untuk keperluan THR, tetapi yang disanggupi hanya sebesar Rp30 juta.
"Tadinya mintanya Rp70 juta, tapi saya adanya cuma Rp30 juta. Itu uangnya dari sisa-sisa (fee proyek Dishub)," kata Asep, dikutip pikiran-rakyat.com dari Antara, Kamis, 13 Juli 2023.
Baca Juga: Rencana Bupati Bandung Bangun Kereta Gantung, Ini Alasannya