kievskiy.org

Mahasiswi Unisba Diduga Lakukan Penipuan Berkedok Arisan, Korban Mengira Pelaku Salihah

Ilustrasi. Seorang mahasiswi Unisba diduga melakukan penipuan. Kerugian total para korban miliaran rupiah.
Ilustrasi. Seorang mahasiswi Unisba diduga melakukan penipuan. Kerugian total para korban miliaran rupiah. /Unsplash/Mufid Majnun

PIKIRAN RAKYAT - Seorang mahasiswi Universitas Islam Bandung (Unisba) berinisial JZF diduga melakukan penipuan berkedok arisan bodong. Nominal kerugian yang diderita para korbannya mencapai miliaran rupiah. Kasus itu pun ramai dibicarakan di media sosial.

Salah seorang korban berinisial RMI (20) mengatakan, pelaku mempromosikan arisan itu melalui akun media sosial pribadinya. RMI kemudian tergiur untuk mengikuti ajakan pelaku karena mengenal dan menilai pelaku sebagai sosok yang amanah.

"Kita awalnya percaya gitu karena kenal orangnya, jadi kayak keluarga. Dia juga backgroundnya agamis, jadi gak mungkin nipu, kita mikirnya gitu awalnya," kata dia ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Jumat, 3 November 2023.

RMI lalu menyetorkan uang senilai Rp2 juta kepada korban pada Juni 2023. Dia lalu mendapatkan keuntungan dari setoran awalnya itu senilai Rp250 ribu pada bulan Juli 2023.

Baca Juga: Nama Pj Wali Kota Cimahi Dicatut untuk Penipuan dengan Modus Donasi

Akibat tergiur mendapat keuntungan dari setoran awal, RMI kembali menyetorkan sejumlah uang kepada pelaku. Jika ditotalkan, uang yang telah disetorkan pada pelaku senilai Rp8 juta.

"Misalnya kalau Rp2 juta, dapetnya (jadi) Rp2.250.000 lebihnya tuh. Jadi udah dalam bentuk nominal. Jadi semakin gede nominal, maka semakin lumayan juga," ucap dia.

Namun, tiba-tiba RMI tak lagi mendapat keuntungan dari uang yang telah disetorkannya. Pelaku pun sudah jarang terlihat di kampus. Dari informasi yang diterimanya, ada sekira 120 korban lain dari berbagai kalangan turut jadi korban arisan bodong yang diadakan pelaku. Total kerugian yang diderita mencapai Rp1,9 miliar. "120 (orang) kurang lebih (korbannya). Rp 1,9 miliar," sebut dia.

Kini, menurut RMI, beberapa korban sudah melaporkan kasus itu ke kepolisian. Sementara itu, hingga kini, wartawan belum menerima keterangan resmi dari aparat kepolisian mengenai kasus itu.

"Sekarang mulai lapor di Polsek sama Polrestabes, itu mulai ada beberapa yang diterima dan ada yang masih mengurus. Mulai ngelaporin masing-masing, gak digabung," kata dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat