PIKIRAN RAKYAT - Harga kedelai terus merangkak naik membuat para perajin tempe di Kota Cimahi kesulitan. Mereka harus memutar otak agar bisnisnya tidak gulung tikar karena beban operasional yang membengkak.
Hal itu dialami para perajin di kawasan Sentra Tempe Jalan Margaluyu, RT 7 RW 2 Kelurahan Cimahi Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Saat ini harga kedelai mencapai Rp12.700 dari awalnya Rp10.000 per kilogram.
"Kita dilema karena biaya produksinya jadi tinggi," ujar seorang perajin tempe, Kusnanto (54) pada Selasa, 14 November 2023.
Dia mengatakan bahwa untuk mensiasati kenaikan harga kedelai para perajin akan memperkecil ukuran tempe. Solusi lain, pembuatan tempe menggunakan kedelai dengan harga lebih murah tapi bisa mempengaruhi kualitasnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Saya Tak Ingin Jadi Matahari Kembar
"Jalan tengahnya ya ukuran dikecilkan, kalau ukurannya tetap kita berat biayanya. Pakai kedelai lebih murah, takutnya dikomplain kualitas menurun. Jadi, kita meminta pemahaman masyarakat pembeli juga," katanya.
Para perajin di Sentra Tempe Kota Cimahi meminta pemerintah melakukan tata kelola impor kedelai. Selain itu, juga harus menyiapkan solusi konkret terkait kenaikan harga kedelai.
"Kebanyakan kedelai yang dipakai produksi tempe kan impor, harus diatur oleh pemerintah. Juga segera bergerak mengendalikan harga kedelai agar tak sampai memberatkan para perajin," tuturnya.
Harga tempe
Untuk saat ini pihaknya tetap menjual tempe dengan harga normal yakni Rp7.000 hingga Rp 10.000 per potong tergantung ukuran.