kievskiy.org

Sejarah Monumen Bandung Lautan Api dan Peristiwa di Baliknya

Monumen Bandung Lautan Api.
Monumen Bandung Lautan Api. /Bandung.go.id Bandung.go.id

PIKIRAN RAKYAT - Monumen Bandung Lautan Api merupakan situs bersejarah yang dibangun untuk memperingati peristiwa yang terjadi pada 23 Maret 1946. Kala itu, penduduk Bandung membakar kota mereka sendiri sebagai bentuk perlawanan terhadap ultimatum Tentara Sekutu yang meminta agar Tentara Republik Indonesia (TRI) dan warga lokal meninggalkan bagian utara kota. Ultimatum ini muncul lantaran Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) Belanda ingin Bandung menjadi basis militer mereka.

Peristiwa ini dikenal sebagai "Bandung Lautan Api," aksi pembakaran besar-besaran Kota Bandung oleh 200.000 penduduknya yang kemudian mengungsi ke arah selatan dengan menempuh jarak sejauh 11 kilometer.

Aksi ini dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution yang menjadi salah satu tokoh penting dalam peristiwa tersebut. Pejuang terkenal lainnya, yakni Mohammad Toha dan Ramdan, juga punya peran penting dengan meledakkan gudang amunisi di Dayeuhkolot.

Akibatnya, ledakan besar muncul dan membakar sebagian besar kota hingga menciptakan pemandangan yang kemudian dikenal sebagai Bandung Lautan Api.

Aksi ini menjadi bukti semangat perjuangan dan pengorbanan warga Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Saat itu, warga Bandung rela hidup dalam kondisi yang sangat sulit, kehilangan tempat tinggal, dan terpaksa mengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman. Mereka tidak punya pilihan selain hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian, membawa serta kenangan kota yang terbakar menjadi lautan api.

Monumen Bandung Lautan Api

45 tahun setelahnya atau pada 1981, Monumen Bandung Lautan Api dibangun di Lapangan Tegallega. Monumen ini didesain oleh seniman Sunaryo Soetono, dengan tinggi 45 meter.

Di bagian atas bangunan tersebut, ada sembilan bidang yang melambangkan api yang menyala-nyala sebagai simbol semangat perjuangan warga Bandung.

Saat ini, monumen tersebut menjadi salah satu tempat wisata warga Bandung dan sekitarnya, terutama pada acara peringatan peristiwa Bandung Lautan Api setiap 23 Maret.

Monumen ini buka 24 jam setiap hari, sehingga pengunjung bisa menikmati sejarah dan keindahan arsitekturnya kapan saja. Fasilitas di sekitar monument pun cukup lengkap, seperti toilet, mushala, hingga tempat parkir yang luas.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat