PIKIRAN RAKYAT – Lamine Yamal bersinar di Euro 2024 setelah membawa Spanyol ke babak final. La Furia Roja melaju ke puncak kompetisi tertinggi di Eropa, Piala Eropa atau Euro 2024. Bocah berusia 16 tahun ini mencetak gol krusial pada menit ke-21, menyamakan kedudukan setelah gol cepat Randal Kolo Muani pada menit ke-9.
Berkat gol wonderkid Barcelona tersebut, Spanyol berhasil unggul 2-1 atas lawannya dan mengamankan tiket ke final Euro 2024.
Di belahan bumi lain, Lionel Messi mengantarkan Argentina ke final Copa America 2024 setelah mencetak gol kemenangan melawan Kanada pada menit ke-51. Messi membawa La Albiceleste ke puncak kompetisi sepak bola terbesar di benua Amerika.
Menariknya, Lamine Yamal yang bersinar di Eropa dan Lionel Messi yang bersinar di Amerika adalah produk La Masia, akademi sepak bola Barcelona yang dikenal menghasilkan banyak pemain berbakat.
Sejarah Singkat La Masia
La Masia, yang dalam bahasa Catalan berarti 'Rumah Pertanian,' adalah nama yang digunakan untuk menggambarkan akademi muda Barcelona, atau cantera dalam bahasa Spanyol yang berarti 'tambang'.
Sebagai tempat tinggal di mana pemain muda menerima pendidikan sepak bola dan akademis, La Masia telah menjadi sinonim dengan penanaman filosofi Barcelona (Mes que un club), dengan lulusannya meninggalkan jejak yang disebut sebagai "cetak La Masia" oleh para pejabat klub.
Mantan pemain dan pelatih Barcelona, serta produk La Masia, Pep Guardiola, menggambarkannya dengan baik: "Pemain yang telah melewati La Masia memiliki sesuatu yang berbeda dari yang lain, ini adalah kelebihan yang hanya datang dari berkompetisi dengan memakai seragam Barcelona sejak kecil."
Bangunan asli, yang dikenal sebagai La Masia de Can Planes, adalah sebuah rumah pertanian kuno yang dibangun pada tahun 1702.