PIKIRAN RAKYAT - Beredar kabar di sejumlah platform media sosial tang menyebut vaksin Covid-19 Moderna sudah mulai dikembangkan sebelum pandemi. Informasi itu disebut bersumber dari dokumen rahasia negara yang bocor.
Setelah ditelusuri, Jabar Saber Hoaks memastikan kabar itu salah dan tergolong hoaks kategori misleading content.
Juru bicara Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular di Maryland Amerika Serikat mengatakan, Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017.
Akan tetapi, kala itu, materi yang diajukan untuk dikembangkan adalah sebagai vaksin virus corona MERS CoV, bukan SARS-CoV-2 atau Covid-19.
Baca Juga: Daftar Lengkap Jalan dan Kawasan Ditutup di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Juli 2021
“Materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2," ujarnya seperti dilaoprkan AFP.
Ada banyak jenis virus corona yang menyerang manusia. MERS-CoV adalah coronavirus Sindrom Pernafasan Timur Tengah yang terdeteksi di Arab Saudi pada 2012.
Sehingga, dokumen yang beredar tahun 2019 itu merujuk pada pengembangan vaksin mRNA untuk MERS.
Vaksin untuk ibu hamil