PIKIRAN RAKYAT - Melalui situs Kominfo RI, terdapat pernyataan bantahan yang disampaikan resmi oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluidn terkait unggahan sebuah video di Twitter yang menampilkan meteor jatuh di permukiman warga Sidoserma, Surabaya.
Melansir dari salah satu pemberitaan nasional, Thomas memastikan bahwa video yang beredar merupakan video editan.
Secara detail disebutkan, video tersebut juga telah diedit ke beberapa versi dengan narasi yang berbeda.
Baca Juga: Pelaku Parkir Liar dan Calo Angkutan Diamankan Polisi sebagai Terduga Preman di Cianjur
Adapun menurut Thomas, benda yang terlihat pada video itu bukan meteor, tetapi hanya sampah antariksa yang jatuh ke bumi. Namun, Thomas memastikan sampah antariksa itu tidak jatuh di wilayah Indonesia.
Sedangkan, Thomas memandang sampah antariksa biasanya bekas roket yang meluncurkan satelit. Kemudian, lama kelamaan benda itu menjadi sampah antariksa dan masuk ke atmosfer.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-tasikmalaya.com dengan judul "Cek Fakta: Benarkah Sebuah Meteor Jatuh di Pemukiman Surabaya? Ini Faktanya"
Baca Juga: Sudah Aman sejak Bulan April Lalu, Wuhan Kembali Catat Kasus Baru COVID-19
Selain itu Thomas menjelaskan, benda itu akan terbakar dan pecah ketika berada pada ketinggian sekitar 120 kilometer dari Bumi.