PIKIRAN RAKYAT – Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023 sekira pukul 20.11 WIB, masih jadi fokus pemerintah dan masyarakat. Dilaporkan ada 19 korban jiwa dalam insiden tersebut, dan lebih dari 50 orang mengalami luka-luka.
Ratusan warga yang tinggal di dekat Depo Pertamina Plumpang juga sudah diungsikan mengingat tak sedikit rumah warga yang hangus dalam insiden kebakaran tersebut. Kekhawatiran warga terkait adanya hal serupa terjadi masih tinggi.
Di tengah kekhawatiran tersebut, muncul sebuah unggahan yang membahas dampak kebakaran tersebut. Unggahan itu dibagikan di Facebook, dan menyebut kebakaran di Depo Pertamina Plumpang akan memicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
Dalam unggahan yang beredar, disebutkan bahwa Depo Pertamina Plumpang memasok 20 persen kebutuhan BBM di Indonesia. Sehingga kebakaran memicu terganggunya rantai pasokan.
Baca Juga: Update Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 204 Jiwa Masih Bertahan di Pengungsian
“Bakal mahal dan langka lagi BBM.. depo pertamina plumpang Jakarta Utara penyuplai 20 persen bbm di Indonesia kebakaran,” ujar narasi unggahan tersebut.
Namun benarkah akan ada kelangkaan BBM yang terjadi usai kebakaran di Depo Pertamina Plumpang tersebut? Pihak VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso akhirnya buka suara.
Fadjar, dalam keterangan resmi Pertamina, memastikan pasokan bahan bakar tetap aman. Hal itu didukung dengan adanya cadangan pasokan dari terminal terdekat yakni Terminal BBM (TBBM) Tanjung Garem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung.
Selain itu, cadangan BBM dipastikan aman dengan adanya pasokan dari Kilang Cilacap dan Balongan. Kedua pasokan ini menyalurkan BBM lewat laut ke TBBM Tanjung Priok.