kievskiy.org

Dirjen Diksi Bangga Produk Hasil Pendidikan Vokasi dan Industri Mulai Dipasarkan

Mesin CNC Bubut Leanturn hasil kolaborasi antara SMK St. Mikael, Politeknik ATMI Solo, dan PT ATMI Solo.
Mesin CNC Bubut Leanturn hasil kolaborasi antara SMK St. Mikael, Politeknik ATMI Solo, dan PT ATMI Solo. /Pikiran Rakyat/Muhammad Ashari

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), meresmikan pengiriman produk perdana Mesin CNC Bubut Leanturn ke pangsa pasar domestik. 

Mesin ini adalah hasil kolaborasi antara SMK St. Mikael, Politeknik ATMI Solo, dan PT ATMI Solo. 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto, mengatakan, kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan industri ini, menjadi salah satu bukti bahwa pendidikan vokasi mampu menghasilkan produk nyata untuk digunakan masyarakat.

Mesin CNC Bubut Leanturn ini sudah masuk ke dalam aplikasi SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah). 

Baca Juga: Miracle Putra Gunawan 'Anak' Ivan Gunawan Tak Mau Minum ASI, Iis Dahlia: Apa Mampet?

Ia menyatakan kebanggannya mengenai tersebut karena tidak mudah untuk masuk ke dalam sistem SIPLah.

“Produk CNC buatan SMK St. Mikael ini juga telah melewati uji aspek presisi, aspek durability, dan aspek konsistensi kepresisian dalam ribuan jam produksi, sudah sesuai standar industri,” ujar Wikan dalam keterangan pers, Sabtu, 18 Desember 2021.

Menurutnya, ini menjadi suatu pencapaian yang luar biasa bagi SMK St. Mikael atas kerja keras mereka, dalam mengimplementasikan konsep Link and Super Match yang telah digaungkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbusristek.

Baca Juga: Mau Dapat Reward Gratis? Segera Klaim Kode Redeem FF Hari Ini 19 Desember 2021

“Kami ingin sekolah-sekolah yang lain dapat mencontoh praktik baik ini sehingga akan tercipta produk- produk lain yang bermanfaat melalui proses pembelajaran pembelajaran berbasis industri (teaching factory) dan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning yang disingkat PjBL) di satuan pendidikan vokasi,” kata Wikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat