kievskiy.org

PGN Siap Pasok Gas di 52 Pembangkit PLN, Target Rampung 2022

SUPLAI gas dari PGN .*
SUPLAI gas dari PGN .* /ANTARA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap menjalankan mandat dari Pertamina, untuk melaksanakan gasifikasi 52 pembangkit listrik PLN dalam rangka mendukung kelistrikan nasional. 

Hal ini sesuai dengan head of agreement (HoA) yang ditandatangani Pertamina dan PLN pada 27 Fabruari 2020 lalu.

Sesuai perjanjian itu, Pertamina menunjuk dan menugaskan PGN sebagai subholding gas untuk penyediaan pasokan dan infrasruktur liquified natural gas (LNG), untuk pembangkit listrik PLN dan berjalan efektif mulai Februari 2020.

Baca Juga: Pemerintah Tambah Rumah Sakit Rujukan Wabah Virus Corona Jadi 137

“Dengan kapabilitas dalam mengembangkan infrastruktur dan mengelola 96% infrastruktur hilir gas bumi, PGN grup telah mengembangkan small scale LNG yang bisa digunakan untuk memasok demand kelistrikan,” ungkap Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama melalui siaran pers yang diterima "PR" Kamis, 5 Maret 2020.

Lebih lanjut, Rachmat menyatakan, PGN yakin dapat membantu pemerintah dalam peningkatan pemanfaatan gas bumi di sektor pembangkit yang akan meningkatkan efisiensi produksi listrik. Sesuai Kepmen 13/2020, total kapasitas pembangkit yang akan dicapai sebesar 1697 MW dengan indikatif volume gas sebesar 167 british bilion thermal unit day (BBTUD).

Baca Juga: Nahas, Seorang Babinsa Meregang Nyawa Usai Mencoba Mengusir Gajah Liar

Mengingat target implementasinya diharapkan rampung dalam waktu 2 tahun ke depan, lanjutnya, PGN akan melaksanakan penyediaan infrastruktur  LNG dengan biaya investasi yang diperlukan diperkirakan sebesar 2,5 miliar dolar AS.

"Terdapat beberapa tahapan yang akan dilalui dalam implementasi Kepmen ini," tukasnya.

Tahap quick win, katanya, ditargetkan dapat terealisasi pada tahun 2020, dengan salah satunya menggunakan ISO Tank, untuk memenuhi kapasitas pembangkit sebesar 588 MW dengan indikatif volume gas sebesar 49.12 BBTUD untuk Krueng Raya, Nias, Tanjung Selor (Kalimantan Timur), Gilimanuk, Sorong dan Jayapura.

Baca Juga: Kick Off Laga Arema vs Persib Dimajukan, Victor Igbonefo Akui Hal Itu Tidak Mempengaruhi Persiapan Tim

“Untuk wilayah lainnya seperti Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Papua Utara, Sulawesi dan Maluku, saat ini sudah memasuki fase tahap advance di mana Pembangkit dalam tahap konstruksi, komisioning, dan beroperasi,” imbuh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, Syahrial Mukhtar.

Sedangkan untuk wilayah Maluku Utara dan Papua Selatan, saat ini telah memasuki fase kajian bersama dengan PLN.

Kepmen 13/2020 mengenai penugasan ini, lanjutnya, sekaligus dapat menjadi modal untuk memperkuat peran Pertamina melalui PGN Group dalam mangakselerasi pembangunan dan pengembangan infrastruktur LNG, seperti portofolio Pertamina Group di FSRU Lampung, FSRU Jawa Barat, Arun dan Bontang. 

Baca Juga: Masuk Daftar Gunung Paling Aktif Dunia, Periode Letusan Merapi Tidak Perlu Disikapi Khawatir

"Selain itu, saat ini sedang dalam proses penyelesaian terminal LNG Teluk Lamong di Jawa Timur yang ditargetkan dapat menjaga ketahanan pasokan gas," paparnya.

Syahrial berharap, langkah strategis ini dapat memperkuat peran subholding gas dalam melayani kebutuhan gas bumi seluruh sektor dan mewujudkan mimpi Indonesia untuk mencapai bauran energi nasional. 

Kedepan, PGN memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja sama dengan seluruh stakeholder agar dapat menjaga ketahanan energi domestik, dan membangun infrastruktur gas bumi sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional yang saat ini terdampak kondisi global.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat