kievskiy.org

Pandemi Covid-19, Aliran Modal Keluar dari Indonesia Rp 167,9 Triliun

LOGO Bank Indonesia.*
LOGO Bank Indonesia.* /KEMENKEU

PIKIRAN RAKYAT - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal yang keluar (capital outflow) dari Indonesia sejak penyebaran Covid-19 (20 Januari - 30 maret 2020) sebesar Rp 167,9 triliun. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, jika keluarnya aliran modal tersebut bukan disebabkan faktor fundamental, melainkan kepanikan karena dampak Virus Covid 19.

Perry mengatakan, aliran modal keluar tersebut terdiri dari surat berharga negara (SBN) Rp 153, 4 triliun dan saham Rp 14,4 triliun. Dengan demikian, nett outflow Januari-30 Maret 2020 (ytd) senilai Rp 145,1 triliun yang terdiri dari SBN Rp 131,1 triliun dan saham Rp 9,9 triliun.

“Sebenarnya pada awal tahun (sebelum penyebaran Covid 19 belum diketahui), terjadi inflow. Namun penyebaran Corona menyebabkan capital outflow yang besar dari Indonesia,” ujar dia di Jakarta, Selasa 31 Maret 2020.

Baca Juga: BERITA BAIK Tingkat Kematian Covid-19 di Spanyol Terus Menurun

Dia mengatakan, aliran modal keluar tersebut sudah mereda pekan ini. Bahkan saat ini sudah ada aliran modal masuk kembali melalui lelang Surat Berharga Negara sebesar Rp 22,2 triliun. Angka itu melebihi target lelang yang ditetapkan Kementerian Keuangan, yaitu sebesar Rp 15 triliun.

Menurut Perry, hal itu menunjukan bahwa minat investor terhadap Indonesia masih tinggi, meskipun akumulasinya masih terjadi nett outflow. “Langkah stabilisasi bank sentral seluruh dunia termasuk Indonesia menyebabkan kepanikan mereda. Meskipun ketidakpastian masih tinggi yang membawa nilai tukar Rupiah melemah,”ujarnya.

Baca Juga: BNPB Gandeng UI Kembangkan Peta Online Sebaran Virus Corona

 Perry menegaskan, BI selalu melakukan stabilisasi pasar melalui triple intervensi, yaitu pasar spot, DNDF, dan lelang pasar sekunder . Sejak awal tahun, BI telah membeli surat berharga negara dari pasar sekunder yang dilepas asing senilai Rp 166,2 triliun.

Meredanya kepanikan global menyebabkan nilai tukar Rupiah relatif stabil sejak seminggu terakhir. Nilai tukar Rupiah berada di kisaran Rp 16.350 per Dolar AS pada Selasa 31 Maret 2020.

"Seminggu terakhir nilai tukar bergerak dengan mekanisme pasar dan berjalan baik. Demikian juga para eksportir telah mensuplai pasokan valasnya," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat