kievskiy.org

Harga Beras Melonjak, Ridwan Kamil Sebut Masih Dicarikan Solusinya

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /Pixabay/ImageParty

PIKIRAN RAKYAT - Kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini terus dicari solusinya. Pasalnya, wilayah Jawa Barat (Jabar) saat ini mengalami surplus beras.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menghadiri rapat koordinasi penyuluh pertanian dan petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) di Gedung Sate, Kota Bandung pada Senin, 13 Februari 2023.

"Jadi masih dicarikan solusinya karena Jabar kan surplus jadi kalau ada kenaikan beras enggak masuk akal jadi kuncinya bukan di petaninya, bukan karena produksi, tetapi lebih pada sistem berdagang yang di luar kendali kita yang mengendalikan harga membuat ke konsumen tidak wajar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Dadan Hidayat mengatakan, kenaikan beras saat ini salah satunya dipicu dengan kenaikan harga gabah kering. Kenaikan harga gabah kering dikarenakan biaya produksinya juga naik.

Baca Juga: Mahfud MD Komentari Vonis Mati Ferdy Sambo: Hakim Bagus, Hukumannya Sesuai dengan Rasa Keadilan

"Pemicu, inflasi, bahan bakar, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan benih juga naik. Belum lagi masalah spekulan dan isu krisis pangan," ucapnya.

Saat ini produksi hampir mencapai 9,4 juta ton gabah kering giling. Sementara 2021 hanya 9,1 juta ton.

"Harga gabah kering giling di petani sudah meningkat harganya. Sehingga banyak sekali spekulan katanya faktor harga beras langsung meningkat. Tapi gabah kering panen di tingkat petani HPP Rp4.200 per kilogram tapi ternyata sekarang di angka Rp5000-6000 jadi bahan baku beras sudah meningkat, mahal," ujarnya.

Surplus

Dadan mengatakan, kaitan dengan produksi beras di Jabar menurut data BPS, meningkat produksinya, hampir 375 ribu ton, dibandingkan 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat