kievskiy.org

Jangan Keliru! Memberi Gawai ke Anak Ternyata Tak Selesaikan Masalah

Ilustrasi seseorang tampak sedang menggunakan gawai.
Ilustrasi seseorang tampak sedang menggunakan gawai. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Anak dinilai menjadi korban tersembunyi dari dampak pandemi Covid-19. Sementara pemberian gawai untuk menghilangkan rasa bosan pada anak juga dinilai tak sepenuhnya tepat.

Psikolog dari Yayasan Heart of People, Yohana Theresia, mengatakan, berbagai kajian telah menunjukkan adanya peningkatan permasalahan perilaku anak akibat paparan stres di kala pandemi.

Beberapa masalah perilaku itu seperti gangguan somatic symptom disorder, agresi, depresi dan lainnya.

"Kondisi ini muncul karena beberapa faktor, seperti terbatasnya ruang bergerak, pendidikan berkualitas yang belum merata, orangtua sibuk, sampai tak stabilnya kondisi psikologi," kata dia dalam webinar Faber-Castell bertajuk "Soft Skill yang Dibutuhkan di Era Digital", Kamis, 30 September 2021.

Baca Juga: Sudah 'Hamili' Seorang Gadis, Verrel Bramasta Janji Beri Mahar Lebih Besar daripada Milik Rizky Billar

Sementara pada saat bersamaan, orangtua dinilainya kerap mengambil cara instan untuk mengatasi permasalahan anak, seperti memberikan gawai. Yohana mengatakan, pemberian gawai pada anak bukanlah tanpa dampak.

Menurutnya, pemberian gawai seperti dua mata uang, ada positif dan negatifnya.

"Gawai memang bisa memberikan kemudahan, informasi dan hiburan. Tapi, gawai juga memiliki efek negatif, khususnya bila tak dibatasi waktu penggunaannya," ujar dia.

Beberapa dampak negatif yang bisa muncul dari gawai, menurut Yohana, adalah risiko gangguan kesehatan fisik. Anak juga dikatakannya bisa terlambat bicara, kurangnya atensi dan konsentransi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat