kievskiy.org

Whitening atau Veneer Gigi, Mana yang Lebih Populer?

ILUSTRASI.*/CANVA
ILUSTRASI.*/CANVA

SETELAH mengetahui sisi positif dan negatif kedua prosedur medis pemutihan gigi, sebenarnya mana yang lebih banyak dilakukan orang. Apakah whitening, atau veneer?

Dokter Spesialis Konservasi Gigi Yunita Dewi menyebutkan, beberapa tahun lalu, orang relatif lebih menyukai whitening.

Hal itu disebabkan oleh mekanisme yang lebih singkat, serta biaya yang lebih murah.

Baca Juga: Sebelum Melakukan Whitening atau Veneer Gigi, Sebaiknya Perhatikan Ini

Akan tetapi, belakangan ini pilihan orang lebih mengerucut pada veneer. Meskipun bersifat permanen dan tidak dapat dikembalikan, orang lebih memilih veneer karena sifatnya yang lebih tahan lama.

Dari segi biaya, tindakan veneer juga lebih mahal dibandingkan whitening. Besarannya bisa dua atau tiga kali lipat dibandingkan whitening. Walau demikian, orang tidak keberatan mengingat daya tahan yang diberikan.

Hanya saja, Yunita mengingatkan pasien untuk tidak tergiur dengan harga perawatan gigi di salon-salon yang menawarkan harga miring. Selain tidak diawasi oleh ahli, perawatan gigi semacam itu tidak didasarkan pada prosedur medis, sehingga kurang bisa dipertanggungjawabkan.

"Di salon-salon, obatnya mungkin bisa sama. Tapi tindakannya tentu berbeda. Pernah ada rekan sejawat mendapatkan pasien yang pernah menjajal perawatan tersebut, namun giginya dikikis terlalu dalam. Kadang juga ada yang pengerjaannya cukup ekstrim," tutur Yunita, ketika ditemui di Santosa Hospital Bandung Central, Jalan Kebonjati, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Ketika dikerjakan dokter spesialis gigi, biasanya tindakan pengikisan gigi dilakukan seminimal mungkin, sehingga menimbulkan trauma gigi yang minimal pula. "Biasanya, yang dikikis tidak boleh lebih dari setengah milimeter gigi," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat