PIKIRAN RAKYAT – Daerah endemis penyakit Antraks perlu mendapat perhatian khusus dalam mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.
Pasalnya, bakteri bacillus anthracis, penyebab penyakit Antraks tersebut dapat bertahan selama puluhan tahun bahkan bisa mencapai 100 tahun di dalam tanah, jika tanah tersebut tercemar oleh bangkai hewan yang sebelumnya terkena penyakit antraks.
Guru Besar Bakteriologi dan Imunologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor I Wayah Teguh Wibawan menuturkan fakta-fakta di balik penyakit antraks.
Baca Juga: Ramalan Shio Ayam di Tahun Tikus Logam, Kemungkinan Ada Godaan di Luar Pernikahan
1. 100 tahun bertahan di tanah
Bakteri penyebab penyakit Antrak bersifat gram-positif.
Dalam kondisi oksigen terbuka di udara, bakteri tersebut dengan mudah membentuk spora.
“Maka dari itu, teman-teman yang bertugas di bidang kesehatan hewan, semestinya mereka sudah tahu, bahwa untuk hewan yang diduga antraks dengan gejala tertentu dilarang untuk melakukan pemeriksaan patologi anatomi, karena begitu hewan dibuka, dan betul terkena Antraks, virus-virus tercecer ke lingkungan dan membentuk spora, dan bisa bertahan hingga 100 tahun di tanah,” tutur Wayan Teguh, kepada Pikiran-rakyat.com.
2. Hewan antraks tak bisa dikubur asal