PIKIRAN RAKYAT - Di tengah hiruk-pikuk wabah Covid-19, penyebaran penyakit cacar monyet atau monkeypox kini tengah membuat khawatir masyarakat di berbagai negara.
Penyakit cacar monyet pertama kali dikonfirmasi di Inggris pada 6 Mei 2022 lalu saat warga tersebut melakukan perjalanan ke Nigeria, Afrika Barat.
Penyakit cacar monyet menyebar melalui kontak fisik kulit ke kulit. Anggota American Society for Microbiology, Madeline Barron, mengungkapkan, penyakit cacar monyet dapat menular saat seorang menyentuh barang-barang yang telah tersentuh oleh seorang yang terinfeksi.
“Bisa jadi kontak dengan seseorang yang memiliki ruam menular, seperti lesi, koreng, dan cairan tubuh,” ucap Madeline Barron.
Namun, tidak semua orang yang memiliki kulit ruam merupakan orang yang terinfeksi cacar monyet.
Seorang yang bergejala sakit cacar monyet akan merasakan flu pada awal disertai dengan demam, sakit kepala.
Jika gejala semakin parah akan menyebabkan ruam multi-tahap, lesi yang berkembang di mulut, kaki, dan daerah genital seorang penderita dan akan berkembang menjadi lebih buruk hingga melepuh dan bernanah.
Kendati demikian, dia mengungkapkan, tidak mengetahui apakah virus cacar monyet tersebut dapat menyebar secara khusus melalui penularan seksual atau tidak.