kievskiy.org

Mengapa Ibu Rentan Alami Masalah Kesehatan Mental? Simak Penyebab dan Solusinya

Ilustrasi ibu yang mengalami masalah kesehatan mental.
Ilustrasi ibu yang mengalami masalah kesehatan mental. /Pixabay/Pete Linforth Pixabay/Pete Linforth

PIKIRAN RAKYAT - Setiap ibu, baik ibu bekerja maupun ibu rumah tangga, sama-sama memiliki peran dan tanggung jawab besar terhadap keluarga dan berbagai peran lain sehingga rentan mengalami gangguan kesehatan mental, terutama stres dan depresi. Untuk itu, dukungan dari lingkungan terdekat menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan.

Mengingat berbagai peran dan tanggung jawab tersebut, seorang ibu dituntut selain menjaga kesehatan fisik, juga memiliki kesehatan mental optimal. Kesehatan mental merupakan suatu kondisi ketika seseorang menyadari kemampuannya, dapat mengatasi setiap tekanan yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi terhadap lingkungan.

Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan terjadinya kesehatan mental, mulai dari kondisi psikologi, sosial, hingga biologi. Kondisi ibu yang tidak sehat secara mental, dapat memengaruhi kondisi keluarga dan pola asuh anak.

Bagi ibu pekerja, tekanan sosial di lingkungan pekerjaan dan rumah juga bisa menjadi pemicu stres. Sementara bagi ibu rumah tangga, stres sering terjadi karena gangguan rumah tangga yang dialami berulang tanpa penyelesaian yang tepat.

Baca Juga: Sederet Manfaat Memaafkan, Ternyata Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Sulitnya mendapat dukungan dari lingkungan terdekat karena budaya patriarki yang khas di masyarakat ketimuran, juga menjadi salah satu faktor perempuan berada dalam kelompok rentan kesehatan mental. Apalagi, masih banyak perempuan yang hidup dengan stereotip bahwa setelah menikah, hidup harus didedikasikan kepada urusan rumah tangga seperti mengurus suami, anak-anak, pekerjaan domestik, sekaligus mengatur keuangan.

Budaya patriarki ini sering kali pada akhirnya secara tidak langsung membuat suami merasa tidak memiliki kewajiban untuk menjalankan peran rumah tangga bersama. Tugas mencari nafkah menjadi peran mutlak, sehingga suami kerap mengesampingkan urusan domestik karena dianggap bukan tanggung jawabnya.

Tidak jarang, perempuan sebagai seorang ibu sekaligus istri mengalami stres akibat kelelahan. Tidak adanya dukungan dari lingkungan terdekat, semakin memperburuk kondisi ibu yang bisa memicu depresi.

Pusat Riset Masyarakat dan Budaya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga sempat menemukan bahwa budaya patriarki di Indonesia rentan menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat