kievskiy.org

Bahaya Asal Pilih Aplikasi Kesehatan Mental, Informasi yang Diterima Mungkin Tidak Akurat

Ilustrasi kesehatan mental.
Ilustrasi kesehatan mental. /Pexels/Vie Studio

PIKIRAN RAKYAT - Kesadaran terhadap kesehatan mental yang ikut meningkat seiring dengan pandemi Covid-19, juga menumbuhkan peningkatan aplikasi tentang kesehatan mental di ranah digital.

Saat ini, ada ratusan ribu aplikasi yang mengklaim dapat meningkatkan kesehatan mental. Tetapi, ternyata tidak semuanya aman atau efektif.

Sekilas, penggunaan aplikasi kesehatan mental tampak seperti cara yang menggoda dan relatif murah untuk mendapatkan bantuan, di tengah tingginya permintaan terhadap terapis dan daftar tunggu yang panjang.

Banyak aplikasi yang mengklaim dapat membantu mengatasi berbagai masalah seperti kecanduan, sulit tidur, kecemasan, dan skizofrenia. Penggunanya sering kali dilakukan dengan alat seperti gim, chatbot terapi, atau buku harian pelacakan suasana hati. 

Situs The New York Times melaporkan, kebanyakan aplikasi kesehatan mental ini tidak diatur. Meskipun beberapa dianggap berguna dan aman, yang lain mungkin memiliki kebijakan privasi yang goyah (atau tidak ada) dan kurangnya penelitian berkualitas tinggi. Ini menunjukkan bahwa aplikasi tersebut hanya memenuhi klaim pemasaran mereka.

Direktur Eksekutif One Mind PsyberGuide (sebuah proyek nirlaba yang meninjau aplikasi kesehatan mental), Stephen Schueller mengatakan, kurangnya peraturan telah menciptakan kondisi ketidakteraturan.

Baca Juga: Mengapa Ibu Rentan Alami Masalah Kesehatan Mental? Simak Penyebab dan Solusinya

Hal ini diperburuk ketika Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat melonggarkan persyaratan untuk produk psikiatri digital pada 2020. Sulit untuk menentukan jumlah pasti aplikasi kesehatan mental yang tersedia. Tetapi, sebuah perkiraan dari 2017 mengatakan, setidaknya ada 10.000 aplikasi yang tersedia untuk diunduh.

"Dan, produk digital ini menjadi bisnis yang menggiurkan. Pada akhir tahun lalu, Deloitte Global memperkirakan bahwa pengeluaran di seluruh dunia untuk aplikasi kesehatan mental seluler akan mencapai hampir 500 juta dolar AS pada 2022," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat