kievskiy.org

Demam, Batuk, Pilek Bisa Berefek Panjang dan Ganggu Pertumbuhan Anak, Perlu Intervensi Nutrisi

Ilustrasi anak perempuan.
Ilustrasi anak perempuan. /Freepik/jcomp

PIKIRAN RAKYAT - Perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh saluran pencernaan dan sistem imunitas. Untuk itu, penting bagi orangtua untuk memberikan asupan nutrisi dan stimulasi yang tepat serta menjaga imunitasnya, sebagai pondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif anak.

Rendahnya tingkat kognitif anak menjadi salah satu keresahan yang dirasakan oleh para ibu di Indonesia karena dampaknya dapat dirasakan langsung ke masa depan sang anak. Salah satu bentuk intervensi yang penting dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil adalah melalui intervensi nutrisi.

Berdasarkan Program for International Student Assessment (PISA) 2018, skor kognitif anak Indonesia menempati peringkat 74 untuk kemampuan membaca, urutan ke-73 untuk matematika, dan urutan ke-71 untuk sains dari 79 negara.

Baca Juga: Apakah Penghasilan Rp20 Ribu per Hari Cukup Buat Beli Makanan Bergizi Mencegah Stunting? Simak Penjelasannya

Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi dr Molly Dumakuri Oktarina Sp.A (K) memaparkan bahwa gangguan imunitas anak seperti demam, batuk, pilek atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berefek panjang hingga dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Disebutkan dia, penting untuk diingat bahwa asupan nutrisi yang baik dan seimbang selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah pondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif, motorik, dan sosio-emosional anak hingga dewasa kelak.

“Untuk mencapai potensi penuh anak Indonesia, sangat penting memberikan asupan nutrisi bergizi seimbang. Anak perlu mendapatkan asupan nutrisi lengkap dan seimbang,” kata Molly, dalam webinar Bicara Gizi yang bertema “Bekali Anak Indonesia Jadi Pemenang dengan Imunitas dan Stimulasi” dalam rangka Hari Anak Nasional yang berlangsung pada Rabu, 26 Juli 2023.

Beberapa nutrien yang dapat mendukung perkembangan imunitas atau sistem kekebalan tubuh dan kognitif anak diantaranya adalah prebiotik FOS:GOS dan asam lemak rantai panjang seperti omega-3, omega-6, dan DHA. Prebiotik FOS:GOS memiliki peran untuk menunjang pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria, sedangkan asam lemak rantai panjang berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak.

Baca Juga: Riset: Kenapa Cowok Lebih Jago Baca Maps daripada Cewek?

“Orangtua perlu memahami terkait penyediaan nutrisi yang baik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sistem imunitas anak. Daya tahan tubuh yang kuat akan meningkatkan perkembangan sistem kognitif yang optimal,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat