kievskiy.org

9 Masalah Kulit Akibat Kesehatan Mental yang Buruk dan Cara Memperbaikinya

Ilustrasi wanita dengan kondisi mental dan kulit yang sehat.
Ilustrasi wanita dengan kondisi mental dan kulit yang sehat. /Pixabay/whitedaemon

PIKIRAN RAKYAT - Kondisi mental ternyata berkaitan dengan kesehatan kulit. Hal ini terlihat dari adanya pelepasan hormon kortisol yang meningkatkan peradangan dan produksi minyak di kulit yang bisa memicu munculnya jerawat.

Berbagai kebiasaan buruk terkait kesehatan mental yang memengaruhi penampilan kulit, meliputi kurang tidur, pola makan yang buruk, dan hidrasi yang tidak memadai.

Selain itu, kondisi kesehatan mental juga dapat menyebabkan perilaku merusak kulit, seperti menggaruk, mengorek, atau mencuci secara berlebihan.

Masalah Kulit Akibat Kondisi Mental yang Buruk

  • Jerawat

Kesehatan mental yang buruk dapat menyebabkan peningkatan produksi kortisol, hormon stres. Akibatnya, terjadilah produksi minyak berlebih yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan timbulnya jerawat.

Baca Juga: 4 Cara Mudah Pilih Vitamin yang Cocok untuk Tubuh

  • Eksim

Stres dapat memperburuk gejala eksim yang sudah ada atau bahkan memicu kambuhnya penyakit baru. Apalagi, stres kronis dapat melemahkan pelindung kulit dan seketika lebih rentan terhadap iritan dan alergen yang memperparah eksim.

  • Psoriasis

Mirip dengan eksim, psoriasis adalah kondisi peradangan kulit yang dapat diperburuk oleh stres. Tingkat stres yang tinggi dapat memicu timbulnya psoriasis yang menyebabkan bercak merah dan bersisik pada kulit.

  • Rosasea

Stres adalah pemicu umum rosacea, suatu kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan di area wajah, kemerahan, dan terkadang benjolan inflamasi. Stres emosional dapat menyebabkan pembuluh darah membesar, lalu meningkatkan kemerahan dan peradangan pada area wajah.

  • Gatal-gatal

Stres emosional yang meningkat terkadang dapat menyebabkan pelepasan histamin dengan wujud ruam merah yang dikenal sebagai gatal-gatal. Keberadaan ruam merah yang menempel di kulit ini bisa dipicu oleh stres ekstrem.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat