kievskiy.org

Cegah Penularan Mycoplasma Pneumonia, Masyarakat Diminta Disiplin Pakai Masker

Warga tidak mengenakan masker saat berkunjung ke Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu, 6 Februari 2022. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Prof. Zubairi Djoerban menyebut, ada 5 alasan mengapa Indonesia belum bisa berdamai dengan Covid-19.
Warga tidak mengenakan masker saat berkunjung ke Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu, 6 Februari 2022. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Prof. Zubairi Djoerban menyebut, ada 5 alasan mengapa Indonesia belum bisa berdamai dengan Covid-19. /Antara/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengimbau masyarakat kembali menggunakan masker secara disiplin, hal itu menyusul adanya temuan kasus pneumonia di Jakarta. Dia berujar, sudah ada laporan lisan dari fasilitas kesehatan ihwal temuan kasus itu.

"Saat ini sedang dalam tahap konfirmasi oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Masyarakat diimbau memakai masker sebagaimana mestinya," kata dia, Selasa, 5 Desember 2023.

Kata dia, pihaknya masih mengonfirmasi berapa jumlah pasien yang dirawat kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Berdasarkan informasi dari fasilitas kesehatan yang menangani kasus tersebut, pasien mengalami gejala ringan dan sedang menjalani rawat jalan.

Penyebab utama wabah pneumonia di China

Sebelumnya, Imran berujar bahwa mycoplasma merupakan bakteri penyebab utama wabah pneumonia anak-anak di China. "Mycoplasma itu bakteri, bukan virus, dan merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum masa Covid-19."

Kata dia, bakteri tersebut merupakan penyebab umum influenza dan penyakit paru, dengan kejadian 8,6 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, sejak Mei 2023 terjadi peningkatan kasus mycoplasma pneumonia di China.

Desak antisipasi

Anggota DPRD DKI August Hamonangan mendesak Dinak Kesehatan DKI Jakarta untuk bergerak cepat dalam mengantisipasi mycoplasma pneumonia pada anak. Kata dia, jangan sampai terlambat.

"Dinkes harus segera memitigasi dan membuat upaya-upaya penanganan agar bakteri ini tidak meluas sebarannya," kata dia di Jakarta, Rabu.

Selain itu, August juga mendorong Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan sosialisasi ihwal penyakit atau bakteri itu, mulai dari cara pencegahan sampai dengan penanganan awal.

"Posyandu anak harus digencarkan untuk sosialisasi tentang informasi penyakit atau bakteri ini," tutur dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat