kievskiy.org

Secercah Harapan dari Transplantasi Ginjal, Resipien Bak Mendapat Hidup Baru

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Transplantasi ginjal merupakan terapi pengganti ginjal yang paling ideal untuk pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA). Yaitu pasien dengan fungsi ginjal yang sangat minim sebagai komplikasi dari penyakit yang mendasarinya. Di Jawa Barat, data terakhir menunjukkan pasien PGTA berjumlah sekira 12.000 orang.

Penyakit dasar yang paling sering menyebabkan PGTA di Indonesia adalah tekanan darah tinggi dan diabetes melitus. Namun, pengganti ginjal lain yang lebih dikenal masyarakat adalah dialisis atau cuci darah.

Yakni, berupa hemodialisis atau cuci darah dengan memakai mesin hemodialisis. Bisa juga peritoneal dialisis yaitu cuci darah dengan memakai selaput perut pasien itu sendiri.

Proses transplantasi ginjal bukan proses yang sederhana dan mudah. Tahapan dimulai dengan mencari donor yang harus ikhlas memberikan satu ginjalnya kepada pasien yang disebut resipien.

Mekanisme penentuan donor ini dimulai dengan evaluasi dari tim advokasi yang akan menilai apakah donor benar-benar mau memberikan ginjalnya secara ikhlas tanpa paksaan. Kemudian bila sudah direkomendasikan oleh tim advokasi maka donor akan dicek kesehatan secara umum dan kecocokannya dengan resipien untuk menghindari penolakan dari tubuh resipien.

Kemudian hasilnya akan dievaluasi oleh tim medis untuk kemudian dilakukan persiapan operasi. Selanjutnya operasi akan dilakukan dan pasien harus kontrol ke poli transplantasi seumur hidupnya.

Setelah terakhir melakukan transplantasi ginjal pada 2015, awal 2023, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) kembali layani mekanisme ini. Hal ini terjadi karena ada beberapa perubahan regulasi dan beberapa kendala.

Adalah Trihariyadi Hari Mukadi pasien pertama tahun ini yang menjalani operasi transplantasi ginjal. Sebagai resipien ia mendapat donor ginjal dari istrinya, Ratih Setyawati.

Operasi transplantasi ginjal sudah disiapkan sejak 4 bulan lalu. Operasi dilakukan pada 8 Januari 2024 dengan pembiayaan BPJS. Tindakan ini dilaksanakan oleh Tim Transplantasi Ginjal RSHS dengan pengampuan dari RSCM sebagai bagian dari program unggulan uronefrologi dari kementrian kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat