kievskiy.org

Amerika Serikat 'Hajar' Iran dengan Sanksi Baru di Akhir Jabatan Presiden Donald Trump

Ilustrasi Donald Trump dan bendera Iran.
Ilustrasi Donald Trump dan bendera Iran. /PIXABAY/geralt/jorono PIXABAY/geralt/jorono

PIKIRAN RAKYAT -  Amerika Serikat memasukkan daftar hitam perusahaan China yang membuat elemen produksi baja, 12 pembuat baja dan logam Iran, tiga agen penjualan berbasis asing dari perusahaan logam serta pertambangan Iran yang berbasis di luar negeri.

Ini dilakukan AS di saat masa jabatan Presiden Donald Trump yang hanya tinggal hitungan hari lagi.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters, Amerika Serikat berusaha menghilangkan pendapatan Iran dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Baca Juga: Sempat Terpuruk dan Masuk Penjara, Eks Bintang Barcelona Kini Menghasilkan Miliaran Rupiah

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 5 Januari 2021, Departemen Keuangan AS menamai perusahaan yang berbasis di China itu sebagai Kaifeng Pingmei New Carbon Materials Technology Co Ltd. (KFCC).

"Pemerintahan Trump tetap berkomitmen untuk menolak pendapatan yang mengalir ke rezim Iran karena terus mensponsori kelompok teroris, mendukung rezim yang menindas, dan mencari senjata pemusnah massal," kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam pernyataan itu

Deplu AS mengatakan pihaknya mengkhususkan diri dalam pembuatan bahan karbon dan menyediakan ribuan metrik ton bahan untuk perusahaan baja Iran antara Desember 2019 hingga Juni 2020.

Baca Juga: Man Utd dan Chelsea Berebut Pemain Asal Ekuador

Masa jabatan Trump berakhir pada 20 Januari 2021. Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden dilantik untuk menggantikannya Donald Trump.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat