kievskiy.org

Kritik Kesepakatan KTT ASEAN, Warga Myanmar Minta Tanggung Jawab Junta Militer Atas Tewasnya Ratusan Nyawa

Ilustrasi militer Myanmar.
Ilustrasi militer Myanmar. /Instagram.com/@myanmar.tatmadaw

PIKIRAN RAKYAT - Warga di Myanmar pada Minggu, 25 April 2021 mengkritik kesepakatan antara kepala junta negara itu yakni Min Aung Hlaing, dengan para pemimpin Asia Tenggara dalam KTT ASEAN.

Kemarin para pemimpin hingga perwakilan negara-negara ASEAN mengikuti jalannya ASEAN Leaders' Meeting (ALM) yang digelar di gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada Sabtu, 24 April 2021.

Pertemuan melalui ALM kali ini terselenggara atas undangan Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, selaku Ketua ASEAN.

Sebelumnya, Indonesia menginisiasi ALM ini untuk membahas dan mencapai kesepakatan serta solusi yang baik bagi rakyat Myanmar.

Baca Juga: Ditahan KPK karena Dugaan Suap, Wali Kota Tanjungbalai Minta Maaf ke Warga

Namun hasil dari kesepakatan untuk mengakhiri krisis negara yang dilanda kekerasan itu, malah dikecam dan menyebut bahwa telah gagal memulihkan demokrasi, serta mereka meminta pertanggungjawaban militer Myanmar atas tewasnya ratusan warga sipil saat demo anti kudeta.

Meski tidak ada aksi protes secara langsung di kota-kota besar Myanmar, sehari setelah pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing di Jakarta, Indonesia.

Kendati ikut setuju untuk mengakhiri kekerasan di negara tersebut, akan tetapi tidak pula memberikan peta jalan tentang bagaimana hal ini akan terjadi.

Tetapi beberapa orang turun ke media sosial untuk mengkritik kesepakatan itu. Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat