PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengklaim laboratorium virologi Wuhan yang menjadi pusat dugaan asal mula Covid-19 memiliki program militer rahasia.
Mike Pompeo mengatakan laboratorium Institut Virologi Wuhan sedang melaksanakan proyek untuk angkatan bersenjata China dan menyembunyikan proyek dari misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sempat mengunjungi kota Wuhan awal tahun ini untuk menentukan asal mula pandemi.
"Apa yang dapat saya katakan dengan pasti adalah ini: kami tahu bahwa mereka terlibat dalam upaya yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat di dalam laboratorium itu, jadi aktivitas militer yang dilakukan bersamaan dengan apa yang mereka klaim hanyalah penelitian sipil yang baik," kata Pompeo kepada Fox News, dikutip dari Sputnik News, Minggu, 30 Mei 2021.
"Mereka menolak untuk memberi tahu kami apa itu, mereka menolak untuk menjelaskan sifat salah satu dari mereka, mereka menolak untuk mengizinkan akses ke Organisasi Kesehatan Dunia ketika mencoba masuk ke sana," katanya.
Baca Juga: Usai Ditangkap Selama 4 Bulan, Bakamla Pastikan Kapal Tanker Iran Dibebaskan
Sebelumnya pada Sabtu, media Inggris MailOnline melaporkan rincian makalah ilmiah baru, yang menurut penulisnya membuktikan strain virus yang mematikan menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari "manipulasi" genetik termasuk upaya untuk merekayasa ulangnya agar terlihat seperti mutasi yang terjadi secara alami.
Baru-baru ini, Presiden AS, Joe Biden memerintahkan penyelidikan intelijen atas klaim bahwa virus itu lolos dari lab Wuhan.
Biden meragukan teori yang diterima secara luas bahwa virus itu berasal dari hewan liar seperti kelelawar dan trenggiling yang dijual sebagai makanan kuliner di pasar Wuhan.
"Komunitas Intelijen AS tidak tahu persis di mana, kapan, atau bagaimana virus Covid-19 awalnya ditularkan, tetapi telah bergabung di sekitar dua kemungkinan skenario: apakah virus itu muncul secara alami dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau itu adalah kecelakaan laboratorium," kata Asisten Direktur Intelijen Nasional untuk Komunikasi Strategis AS, Amanda Schoch.
Baca Juga: Memukau di Final Liga Champions, Chelsea Hadiahi N'Golo Kante Kontrak Jangka Panjang