kievskiy.org

Junta Militer Myanmar Bebaskan Biksu Anti-Muslim (Buddha Bin Laden) yang Dipenjara oleh Aung San Suu Kyi

Ashin Wirathu - pernah dijuluki oleh majalah Time sebagai "Buddha Bin Laden" karena perannya dalam membangkitkan kebencian agama di Myanmar
Ashin Wirathu - pernah dijuluki oleh majalah Time sebagai "Buddha Bin Laden" karena perannya dalam membangkitkan kebencian agama di Myanmar /Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Junta militer Myanmar mengatakan pihaknya telah membebaskan seorang biksu Buddha anti-Muslim Ashin Wirathu yang dipenjara oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi atas tuduhan penghasutan.

Ashin Wirathu - pernah dijuluki oleh majalah Time sebagai "Buddha Bin Laden" karena perannya dalam membangkitkan kebencian agama di Myanmar - dibebaskan setelah semua tuduhan terhadapnya dibatalkan, kata junta militer Myanmar, dikutip dari AFP, Selasa, 7 September 2021.

Disebutkan pula biksu itu menerima perawatan rumah sakit militer, namun tidak diketahui alasan sakitnya.

Baca Juga: Resmi Berlaku, Indonesia akan Gunakan Mata Uang China untuk Pembayaran Internasional

Ashin Wirathu (53) sejak lama dikenal karena retorika nasionalis anti-Islamnya - terutama terhadap komunitas Muslim Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan.

Pada tahun 2017, otoritas Buddhis tertinggi Myanmar melarangnya berkhotbah selama satu tahun karena omelannya.

Namun, setelah larangan itu berakhir, pengkhotbah pro-militer itu sekali lagi menjadi biasa dalam rapat umum nasionalis. Dia menuduh pemerintah melakukan korupsi dan marah terhadap upayanya yang gagal untuk menulis ulang konstitusi yang ditulis oleh junta.

Ashin Wirathu telah menghadapi tuduhan karena mencoba membawa "kebencian atau penghinaan" dan "ketidakpuasan yang menggairahkan" terhadap pemerintahan pemimpin demokrasi Aung Suu Kyi.

Baca Juga: Pertama di Dunia, Hari Ini Bitcoin Jadi Alat Pembayaran yang Sah di El Salvador

Sejak kudeta Februari 2021 lalu, Myanmar berada dalam kekacauan dan tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat