kievskiy.org

Kemelut Laut Natuna Utara, Anggota Parlemen AS Tegaskan Terus Hadir di Pasifik Melawan Milisi China

Seorang pelaut AS membersihkan jet tempur di dek penerbangan kapal induk USS Carl Vinson selama penempatan di Laut Natuna Utara pada 11 September 2021.
Seorang pelaut AS membersihkan jet tempur di dek penerbangan kapal induk USS Carl Vinson selama penempatan di Laut Natuna Utara pada 11 September 2021. /dok. US Navy


PIKIRAN RAKYAT - Perselisihan baru-baru ini antara Angkatan Laut AS dan militer China di Laut Natuna Utara hanyalah yang terbaru dari serangkaian insiden yang menyoroti pertanyaan mendasar bagi operasi AS di perairan yang diperebutkan tersebut.

Menurut seorang anggota parlemen AS, Angkatan Laut (US Navy) melihat status quo sama sekali ke permainan panjang dengan meningkatkan kehadirannya di Laut Natuna Utara dan siap untuk melawan pasukan milisi jika pemerintah Cina menjadi lebih agresif terhadap kapal AS dan sekutu.

“Ini adalah masalah yang sangat serius yang perlu kita pendekatan secara agresif dalam arti bahwa kita harus bereaksi balik," kata Elaine Luria, D-Va., Anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, dikutip dari Breaking Defense, Selasa, 14 September 2021.

Baca Juga: Tensi Naik di Laut Natuna Utara, Komandan Kapal Induk AS Tegaskan Kebebasan Navigasi

"Menunjukkan bahwa kita (AS atau sekutunya) tidak aka menerima China atau negara lain yang membuat klaim maritim yang tidak berdasar,” ujarnya.

Elaine Luria menambahkan AS perlu mempertahankan kehadiran yang berkelanjutan dan disengaja di Pasifik.

"AS masuk secara sporadis (dan) keluar ... tapi itu transit dari titik A ke titik B dan itu bukan kehadiran yang terus-menerus," katanya.

Dalam insiden terbaru, Kapal laut AS USS Benfold (DDG-65) melakukan transit di dekat Kepulauan Spratly, yang menurut AS tidak ada negara yang berhak mengklaim karena di bawah hukum internasional.

Baca Juga: Laut Natuna Utara Dikepung Ribuan Kapal China dan Vietnam, Bakamla Sebut AS Mulai Ikut Merapat

Usai transit itu, militer China mengklaim telah mengusir kapal perang AS tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat