kievskiy.org

Bocah Pakistan Tembak Mati Ibu dan Tiga Saudaranya, Diduga Terpengaruh Game Online PUBG

Ilustrasi pistol.
Ilustrasi pistol. /Pixabay/jarmoluk

PIKIRAN RAKYAT - Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dilaporkan telah menembak mati seluruh keluarganya, termasuk ibu, kakak laki-laki, dua adik perempuannya, yang diduga "di bawah pengaruh" game online PUBG, kata polisi di ibu kota provinsi Punjab, Pakistan, Jumat, 28 Januari 2022

Nahid Mubarak, seorang petugas kesehatan ditemukan tewas bersama putranya yang berusia 22 tahun, Taimur dan dua putrinya yang berusia 17 dan 11 tahun di daerah Kahna, Lahore, Pakistan pekan lalu.

Menurut keterangan polisi Pakistan, remaja yang tidak terluka dan merupakan satu-satunya yang selamat dari keluarga itu ternyata adalah pembunuhnya.

Baca Juga: BOR Covid-19 di Jakarta Capai 45 Persen, DPR Minta Kesiapan Sistem Isoman dari Hulu ke Hilir

"Bocah pecandu PUBG (PlayerUnknown's Battlegrounds) mengaku telah membunuh ibu dan saudara-saudaranya di bawah pengaruh game," kata pernyataan itu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman India Today.

"Dia mengalami beberapa masalah psikologis karena menghabiskan waktu berjam-jam bermain game online," kata pernyataan tersebut.

Polisi mengatakan Nahid adalah orangtua tunggal dan sering menegur bocah itu karena tidak memperhatikan pelajarannya dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain PUBG.

Baca Juga: Perkataan KSAD Dudung soal Papua Dinilai Menyudutkan Panglima TNI Andika Perkasa

"Pada hari kejadian, Nahid memarahi bocah laki-laki itu. Belakangan, anak laki-laki itu mengeluarkan pistol ibunya dari lemari dan menembaknya serta tiga saudaranya yang lain hingga tewas dalam tidurnya," tuturnya.

"Keesokan paginya, bocah itu membunyikan alarm dan tetangga menelepon polisi. Bocah itu waktu itu memberi tahu polisi bahwa dia berada di lantai atas rumah dan tidak tahu bagaimana keluarganya terbunuh," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat