PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan saat ini belum ada bukti yang mendukung keyakinan bahwa orang yang telah sembuh dari COVID-19 kebal terhadap penularan virus lagi.
Ahli Epidemiologi senior WHO memperingatkan, meskipun harapan pemerintah di seluruh dunia telah melakukan tes antibodi, tidak ada bukti bahwa mereka yang telah terinfeksi tidak dapat terkena kembali.
Dikabarkan Daily Mail, Pemerintah Inggris sendiri telah membeli 3,5 juta tes serologi, yang mengukur kadar antibodi dalam darah.
Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Selama Masa COVID-19, Honda Jabar Berikan Layanan Home Service
Meskipun tes serologi ini tidak definitif pertumbuhan kekebalan antibodi.
Banyak tes yang dikembangkan seperti tes darah pin prick yang mirip dengan tes pada HIV, hal ini banyak digunakan dan mengukur tingkat antibodi yang dipakai oleh tubuh untuk melawan virus.
Pada konferensi WHO yang dilakukan di Jenewa, Dr. Maria van Korkhove mengatakan bahwa banyak negara yang menyarankan untuk menggunakan tes serologis diagnostik cepat untuk dapat menangkap ukuran kekebalan tubuh.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Paksa Taylor Swift Tunda Konser hingga 2021
Namun, belum ada bukti yang mengarahkan dengan dilakukannya tes serologis dapat menunjukkan seseorang yang telah sembuh memiliki kekebalan dari infeksi ulang.