PIKIRAN RAKYAT - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov, meragukan keaslian video soal pembantaian massal di Bucha, Ukraina, yang diklaim dilakukan oleh pasukan Rusia.
Dia mengatakan, ada tawanan Rusia yang ikut terbunuh namun tidak terekspos dengan jelas.
"Hal tersebut membuktikan biasnya sikap Washington terhadap peristiwa di Ukraina," kata Anatoly Antonov kepada media AS, New York Times.
Utusan Rusia untuk PBB pernah meminta masyarakat internasional mengatasi kejahatan yang dilakukan batalion nasionalis Ukraina Azov Neo-Nazi terhadap warga sipil Ukraina di Mariupol.
Baca Juga: Link Daftar Mudik Gratis Kemenhub 2022, Cara Pendaftaran dan Kota Tujuan: Kuota Terbatas
Mereka secara kejam menyiksa tawanan sampai mati di ruang bawah tanah dan menstempel mayat mereka dengan tanda swastika.
Kekejaman Azov yang sangat terkenal adalah melakukan kejahatan perang langsung, termasuk penculikan, penyiksaan, dan penjarahan massal Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada 2016.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, berulang kali menunjukkan bahwa pasukan Ukraina dan radikal bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap warga sipil dan tawanan perang serta pelanggaran perjanjian kemanusiaan.
Baca Juga: Mudik ke Jawa Lebih Cepat, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Siap Beroperasi di Libur Lebaran 2022
Dia mengatakan, Rusia seharusnya tidak menarik pasukannya dari Kota Bucha sehubungan dengan dugaan kekejaman yang muncul setelah penarikan mereka.