kievskiy.org

Perusahaan di Shanghai Wajib Bayar Gaji Karyawan Meski Sedang Lockdown

Ilustrasi penguncian wilayah. Perusahaan di Shanghai, China, dilaporkan wajib memberikan gaji kepada para karyawannya meski sedang dalam penguncian wilayah atau lockdown.
Ilustrasi penguncian wilayah. Perusahaan di Shanghai, China, dilaporkan wajib memberikan gaji kepada para karyawannya meski sedang dalam penguncian wilayah atau lockdown. /Pexels/null xtract Pexels/null xtract

PIKIRAN RAKYAT - Otoritas di Shanghai, China, tetap mewajibkan perusahaan membayar gaji para karyawannya meski tidak bisa masuk kerja karena penguncian wilayah atau lockdown.

Diketahui, Shanghai sebagai kota terkaya di China itu menerapkan lockdown sejak pertengahan Maret lalu.

Bahkan dilaporkan, perusahaan dilarang memutuskan hubungan kerja dengan karyawan karena beberapa kondisi.

Misalnya, karyawan sedang menjalani karantina, menjalani perawatan medis, atau tidak bisa bekerja karena kebijakan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Baca Juga: 13 Link Twibbon Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Cocok Dibagikan ke Media Sosial Pribadi

Larangan bagi perusahaan tersebut tercantum dalam dokumen yang dikeluarkan Biro Sumber Daya Manusia dan Ketahanan Sosial Kota Shanghai, pada Minggu, 1 Mei 2022.

Meski lockdown, perusahaan dapat mengatur para karyawannya untuk bekerja dari rumah.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, selain dilarang memutus hubungan kerja, otoritas setempat juga mengatur penundaan pembayaran gaji tidak boleh lebih dari sebulan jika perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan.

Sementara itu, kebijakan prokes ketat, termasuk dengan menerapkan lockdown di beberapa distrik di Shanghai mulai terlihat hasilnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat