PIKIRAN RAKYAT - Yaman mengoperasikan kembali penerbangan komersial setelah 6 tahun tidak beroperasi akibat perang dengan kelompok pemberontak Houthi.
Pengoperasian kembali itu ditandai dengan pesawat Yaman Airways yang lepas landas dari bandara di ibu kota Sanaa menuju Amman, Yordania, pada Senin pagi, 16 Mei 2022.
Pesawat itu membawa 137 penumpang, termasuk pasien yang membutuhkan perawatan di luar negeri.
Penerbangan itu juga menandai suksesnya gencatan senjata antara pemerintah dan pemberontak Houthi yang dimediasi oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sejak bulan Ramadhan lalu.
Baca Juga: Korea Utara Diacak-acak Covid-19, Rakyatnya Diduga Dinyatakan Positif Tanpa Tes Covid-19
Pemerintah Yaman juga mengizinkan warga yang berada di wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi untuk bepergian dengan paspor yang dikeluarkan Houthi.
Paspor baru akan dikeluarkan di Yordania bagi mereka yang tiba dengan dokumen perjalanan yang dikeluarkan Houthi.
Langkah itu dinilai positif untuk mengakhiri perseteruan antara kedua belah pihak. Adanya kesepakatan yang saling menguntungkan membuka asa perang bisa segera berakhir.
Baca Juga: 33 Orang Jadi Korban, Sopir Bus Kecelakaan Maut Mojokerto Terancam Jadi Tersangka
Kelompok Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) selaku pemberi bantuan bagi warga Yaman mengatakan, pembukaan bandara merupakan batu loncatan untuk perdamaian yang berkelanjutan.