kievskiy.org

Kisah Seorang Guru Dilarang Bepergian Selama 37 Tahun, Berulang Kali Gagal Umrah karena Dicegat Pasukan Israel

 Personel keamanan Israel di sepanjang perbatasan Israel dengan Jalur Gaza di Erez.
Personel keamanan Israel di sepanjang perbatasan Israel dengan Jalur Gaza di Erez. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Seorang guru sekolah di Palestina dilarang untuk melakukan perjalanan selama 37 tahun.

Guru bernama Zawada Shalaldehini mengatakan bahwa dirinya tidak bisa bepergian karena dilarang pasukan Israel.

Pelarangan tersebut diklaim atas dasar alasan keamanan. Kendati demikian, sang istri tidak terkena imbasnya.

Baca Juga: Tak Butuh Mulut Besar, Palestina Desak Amerika Terjun Langsung Tindak Israel

“Sejak 1985 hingga hari ini, saya telah dilarang bepergian oleh pasukan Israel yang mengklaim itu untuk alasan keamanan. Bahkan istri saya tidak dapat memperoleh izin masuk ke Yerusalem karena larangan yang dikenakan pada saya,” kata Zawada.

Shalaldeh telah beberapa kali ditangkap oleh otoritas militer Israel dan terakhir dibebaskan dari tahanan pada Desember 2016. Larangan perjalanannya tetap berlaku sebelum dan sesudah penangkapannya.

Dia berusaha melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk melakukan umrah pada tahun 1988, 1993, dan 2008. Tetapi pada setiap kesempatan, pasukan Israel mencegatnya di Jembatan Allenby, satu-satunya penyeberangan perbatasan darat di Tepi Barat, yang menghubungkan wilayah itu dengan Yordania.

Baca Juga: AS akan Tingkatkan Hubungan Diplomatik dengan Palestina

“Saya ingin bepergian sekarang untuk melakukan umrah di Arab Saudi, tetapi mereka tidak mengizinkan saya. Saya ditangkap, dan saya dihukum penjara. Mengapa hukuman tambahan ini mencegah saya bepergian?" ujar Shalaldeh dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Arab News pada Rabu, 1 Juni 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat