kievskiy.org

Antisipasi Pemutusan Total Pasokan Gas dari Rusia, Warga Eropa Diminta Menurunkan Suhu Pemanas Ruangan

Rusia telah mengungkapkan kecurigaan adanya aksi terorisme di balik kebocoran pipa gas Nord Stream 1 dan 2 di bawah Laut Baltik.
Rusia telah mengungkapkan kecurigaan adanya aksi terorisme di balik kebocoran pipa gas Nord Stream 1 dan 2 di bawah Laut Baltik. /REUTERS/HANNIBAL HANSCHKE

PIKIRAN RAKYAT – Uni Eropa saat ini sedang menghadapi risiko terburuk yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pengurangan suplai gas secara signifikan dari Rusia di tengah perang Ukraina.

Badan Energi Internasional (IEA) yang berkedudukan di Paris meminta kepada para pemilik rumah untuk mengecilkan suhu pemanas ruangan mereka agar membantu mengurangi penggunaan gas di Eropa sebesar 13 persen.

Hal ini merupakan salah satu langkah darurat dalam penghematan energi untuk mengantisipasi penghentian total aliran gas di daratan Eropa.

"Penghentian total pasokan gas dari pipa Rusia ke Uni Eropa tidak dapat dianggap remeh menjelang musim dingin 2022-2023, apalagi saat ini pasar gas Eropa dalam kondisi sangat rentan," tulis IEA dalam laporan gas triwulanan pada Senin, 3 September 2022 seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Euro News.

Baca Juga: Viking dan Bobotoh 'Ditampar' Tragedi Kanjuruhan, Bos Persib Teddy Tjahjono Angkat Bicara

IEA mengatakan Uni Eropa harus fokus untuk menambah tingkat cadangan gas bawah tanah mereka hingga 90 persen dari kapasitas jika pasokan Rusia benar-benar terhenti.

Total cadangan gas Uni Eropa saat ini sekitar 88 persen dari kapasitas dan telah berada di atas target awal sebesar 80 persen.

Pengurangan Pasokan Gas Rusia
Saat ini pasokan gas Rusia yang masih mengalir ke Uni Eropa melalui pipa melalui Ukraina ke Slovakia dan melintasi Laut Hitam melalui Turki ke Bulgaria hanya tinggal sedikit.

Sementara dua rute lain yang melintas di bawah Laut Baltik ke Jerman serta yang melewati Belarusia dan Polandia telah ditutup secara permanen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat