kievskiy.org

Presiden Iran Tuduh AS Merusak Stabilitas Keamanan di Tengah Aksi Protes Kematian Mahsa Amini

Protes di Iran atas kematian Mahsa Amini.
Protes di Iran atas kematian Mahsa Amini. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Kerap disebut negara yang selalu ikut campur urusan maupun intern negara lain, Amerika disinyalir menjadi dalang kerusuhan di Iran.

Hal ini diungkap oleh Presiden Iran Ebrahim Raeisi pada Kamis 13 oktober 2022 kemarin, ia menduga Amerika Serikat berusaha mengacaukan republik Islam itu.

Saat ini Iran sedang dalam guncangan demo dan protes besar antihijab yang dipimpin perempuan yang dipicu kematian Mahsa Amini yang ditangkap polisi moral Iran.

Kemarahan warga Iran dipicu atas kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun itu, kematian itu terjadi saat tiga hari setelah ditangkap.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Polri akan Buat Aturan Pengamanan Khusus Sepak Bola sesuai FIFA dan PSSI

Permasalahan tewasnya wanita yang ditangkap polisi moral tersebut telah memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di jalanan kota Iran.

Dalam gelombang demonstrasi, para perempuan muda dan siswi berada di garis depan protes yang kemudian mereka meneriakkan slogan-slogan antipemerintah.

Tak jarang demonstran juga membakar jilbab mereka dan berhadapan dengan pasukan keamanan di jalan-jalan.

Nyanyian "Woman, Life, Freedom" yakni seruan gerakan protes kembali menggema semalam di kota barat laut negara tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat