PIKIRAN RAKYAT - Hongkong semakin membara dengan diterbitkannya UU Keamanan Nasional Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Pasalnya, dengan aturan tersebut, rakyat Hongkong terancam kehilangan kebebasan berekspresi dan menghapus formula 'dua sistem, satu negara' lebih cepat daripada yang ditetapkan perjanjian Inggris-Tiongkok, yakni 2047.
Sudah setahun berlangsung, demonstrasi menolak langkah agresif Tiongkok terus berjalan. Bahkan, dukungan juga muncul dari pemilik pertokoan di Hongkong.
Baca Juga: Dampak Covid-19, Harley Davidson Cari Pinjaman Hingga Rp 2 Triliun
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari South China Morning Post, salah satu jaringan toko penjual pakaian anak-anak bernama Chickeeduck mengekspresikan dukungannya lewat sebuah patung.
Patung tersebut merupakan penggambaran pengunjuk rasa khas Hongkong lengkap dengan masker, topi, payung, dan tas punggung di belakangnya.
Warnanya putih senada dengan latar dinding toko, namun membawa 'bendera kebanggaan demonstran Hongkong' yang kontras karena berwarna hitam.
Baca Juga: ZIUM Content Segera Adaptasi Serial Netflix Spanyol 'Money Heist' Jadi Versi Drama Korea
Demonstran itu berdiri di atas setengah bola dunia, seperti sedang melangkah ke depan dan meneriakkan yel-yel pendukung demokrasi di Hongkong.