PIKIRAN RAKYAT – Korea Selatan tidak lagi menjadi zona aman dari gempa bumi meski terletak di Lempeng Eurasia yang relatif stabil. Fakta ini disampaikan oleh para ahli yang menyatakan keprihatinan mereka mengingat banyaknya gempa bumi yang terdeteksi dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut para ahli, hal itu disebabkan karena adanya perubahan geologi yang membuat Korea Selatan lebih rentan terhadap gempa besar yang mengguncang wilayah terdekatnya.
Menurut laporan tahunan Administrasi Meteorologi Korea Selatan yang dirilis pada Rabu, tahun lalu terdeteksi total 77 gempa bumi di atas magnitudo 2, yakni meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan angka tersebut, Korea Selatan telah diguncang delapan gempa bumi dengan kekuatan di atas magnitudo tiga, termasuk gempa berkekuatan magnitudo 4 yang terjadi di Goesan, Provinsi Chungcheong Utara pada 29 Oktober 2022.
Baca Juga: Pintu Polri Tertutup Rapat untuk Bharada E, Pengamat Sebut Ia Takkan Bisa Balik Jadi Anggota
Berdasarkan informasi, gempa terbesar yang mengguncang negara tersebut berkekuatan magnitudo 5,4 yang mengguncang Kota Pohang Tenggara pada tahun 2017 sehingga menyebabkan kerusakan signifikan dan puluhan orang terluka.
"Gempa di Goesan adalah kasus yang menunjukkan gempa bumi yang menyebabkan kerusakan dapat terjadi di tempat mana pun di Korea Selatan," kata Kepala KMA Yoo Hee-dong, dilansir Pikiran-rakyat.com dari Asia News.
Kendati demikian, Hee-dong mengimbau kepada masyarakat Korea Selatan untuk selalu siap menghadapi kemungkinan bencana alam seperti gempa bumi, serta mempersiapkan berbagai langkah-langkah pencegahan dan penelitian untuk generasi berikutnya.
"Kita harus selalu siap menghadapi gempa bumi dengan persiapan yang matang," ujarnya menambahkan.