kievskiy.org

Panas, Joe Biden Ingin Bertemu Xi Jinping Minta Klarifikasi Soal Balon Mata-mata China

AS menembak jatuh pesawat nirawak yang diduga balon mata-mata milik China.
AS menembak jatuh pesawat nirawak yang diduga balon mata-mata milik China. /Reuters/Randall Hill

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menginginkan pertemuan dengan Xi Jinping, Presiden China, guna membahas balon terbang yang dituduh sebagai alat intelijen militer China. Jet tempur AS menembak jatuh balon terbang tersebut.

"Saya berharap untuk berbicara dengan Presiden Xi. Saya harap kita akan menyelesaikan masalah ini, tetapi saya tidak meminta maaf karena telah menurukan balon itu," ujar Joe Biden, dikutip dari Reuters, pada Jumat, 17 Februari 2023.

Biden tidak menjelaskan keinginannya bertemu dengan Xi Jinping digelar kapan. Namun, dia menekankan bahwa AS terus terlibat secara diplomatis dengan China terkait masalah tersebut.

"Kami tidak mencari perang dingin baru," ujar Joe Biden.

Joe Biden, yang berbicara kepada NBC News menyampaikan pendapatnya tentang situasi yang terjadi dengan China. Dia menilai bahwa Presiden Xi Jinping ingin merusak hubungan secara fundamental dengan AS.

Baca Juga: UNICEF Sebut Akses Pendidikan 4 Juta Anak Terganggu Akibat Gempa Bumi Turki-Suriah

Joe Biden belum mengetahui secara jelas objek berupa balon yang terbang di langit Amerika. Biden bilang intelijen AS hingga kini masih berusaha mempelajari lebih jauh tentang tiga objek tak dikenal itu.

Akan tetapi, kata Biden, intelijen AS menilai kemungkinan besar balon terbang itu adalah balon milik perusahaan swasta hingga lembaga rekreasi atau penelitian.

"Kami belum tahu persis apa tiga objek ini, tetapi saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa mereka terkait dengan progam balon mata-mata China atau mereka adalah kendaraan pengintai dari negara lain," ujar Joe Biden.

"Itulah mengapa saya mengarahkan tim saya untuk kembali kepada saya dengan aturan yang lebih tajam tentang bagaimana kita akan menangani objek tak dikenal ini ke depan, membedakan antara yang cenderung menimbulkan risiko keselamatan dan keamanan yang memerlukan tindakan dan yang tidak," ujar Joe Biden menuturkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat