PIKIRAN RAKYAT – Buku adalah salah satu dari banyak instrumen pembentuk peradaban. Hampir seluruh peradaban di dunia besar karena benda yang satu ini.
Ironisnya zaman sekarang, benda yang satu ini sering kali diabaikan dan tidak dilirik sama sekali.
Khususnya di Indonesia, sebagaimana dikuitp Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), tingkat literasi di Indonesia hanya 0,001%.
Baca Juga: Meski Agak Mahal, untuk Jangka Panjang Vaksin Flu Hemat Biaya Pengeluaran Berobat
Artinya, dari 1.000 orang, hanya ada satu orang yang sangat berminat terhadap literasi. Memang, ada kenaikan dari tahun ke tahun. Namun, tetap saja bukan kenaikan yang signifikan. Literasi kita masih ada dalam tahap yang mengkhawatirkan.
Hubungan kuantitas Toko Buku dan Tingkat Intelektual
Jika mencari hubungan antara banyaknya toko buku di sebuah kota dan tingkat intelektualnya, maka tidak akan terlalu sulit. Kita hanya perlu meninjau hukum ekonomi dasar bekerja. Jika ada demand (permintaan), tentu akan ada supply (penawaran).
Kedua hal tadi akan selalu berbanding lurus dan berjalan beriringan. Jika salah satunya naik, maka yang lainnya akan ikut naik. Dapat dipahami bahwa jika minat baca sebuah daerah tinggi, maka jumlah toko buku pun akan tinggi.
Baca Juga: Hati-hati, Jarang Bersihkan Karang Gigi Bisa Picu Serangan Stroke
Buenos Aires kota dengan toko buku terbanyak
Sebuah lembaga internasional yang bernama World Cities Culture Forum setiap tahunya selalu mempublikasi laporan. Isinya, analisis bagi 60 indikator budaya dari setiap kota. Tentu, literasi adalah salah satu indikator yang dianalisis oleh forum ini.